Rakerkesda Kesehatan Provinsi Kalbar Diharapkan Tingkatkan Layanan Kesehatan

20 Juni 2024 17:07 WIB
Pj Gubernur Kalbar, Harisson memberikan piagam penghargaan kepada Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan atas capaian pengentasan stunting usai pembukaan Rakerkesda Provinsi Kalbar di Hotel Aston Pontianak, Kamis (20/6/2024). (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah).).

PONTIANAK, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rakerkesda tahun 2024, Kamis (20/6/2024). 

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum evaluasi untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat di Kalbar. 

Untuk diketahui, kegiatan Rakerkesda digelar selama tiga hari sejak 19-21. Kegiatan ini dibuka Pj Gubernur Kalbar Harisson, dan dihadiri Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Erna Yulianti mengatakan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan integrasi, dan transformasi pelayanan kesehatan. 

"Transpormasi mewujudkan sistem kesehatan yang tangguh guna mencapai misi pembangunan berdaulat," kata Erna Yulianti saat membuka kegiatan Rakerkesda tahun 2024 yang digelar di Hotel Aston Pontianak, Kamis (20/6/2024).

Tingkatkan Layanan 

Pj Gubernur Kalbar, Harisson juga berharap rakerkesda ini menjadi sarana mengevaluasi kinerja dan capaian. 

"Mana yang tercapai dan belum. Lalu dibahas. Intinya itu," kata Harisson. 

Dalam kesempatan ini, ia menyoroti persoalan stunting Kalbar yang masih tinggi. Saat ini angka stunting masih 24,5 persen. Sementara target nasional 18 persen. 

"Kita mengapresiasi terjadi penurunan, tapi angka stunting masih tinggi," katanya. 

Pj Gubernur Kalbar Harisson juga mengingatkan perlu upaya peningkatan layanan kesehatan kepada masyarakat, mulai dari level paling bawah seperti Posyandu, puskesmas hingga rumah sakit. 

"Teman-teman seperti kita ketahui pelayanan kesehatan harus terus ditingkatkan mulai dari level preventif, promotif mulai dari Posyansu, Puskesmas hingga rumah sakit, supaya warga tidak perlu berobat ke luar negeri, tapi di Kalbar sudah bisa," ucapnya.

Harisson berharap, dengan pemberdayaan masyarakat lewat posyandu digiatkan untuk melakukan pencegahan preventif, promotif sehingga biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk kesehatan tidak besar karena pemerintah melakukan pencegahan. 

Dia juga optimis Indeks Layanan Publik Kalbar bisa mencapai 100 persen melalui berbagai upaya dan program yang dijalankan di berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Kalimantan Barat.

Harap Beri Masukan Pempus

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono ingin Rekerkesda Provinsi Kalbar dapat memberi masukkan kepada pemerintah pusat dalam mengeluarkan kebijakan.

Sebab, setiap daerah mempunyai spesifikasi sendiri. Setia daerah juga mempunyai kekhasan sendiri dalam permasapahan kesehatannya. 

"Maka dengan melakukan dialog seperti ini, nanti akan diformulasikan kebutuhan di dalam daerah tersebut yang akan diberi masukan kepada pemerintah pusat untuk memberikan kebijakan," kata Dante Saksono Harbuwono.

Menurut Dante, Rakerkesda menjadi momentum untuk menemukan solusi serta menyelaraskan program pemerintah pusat dan daerah. 

"Sehingga semua daerah akan lebih terjamin di masa yang akan datang dalam program kesehatan," ucapnya. 

Dari beberapa fasilitas kesehatan yang dikunjungi seperti Puskesmas dan rumah sakit, masalah yang spesifik ialah terkait edukasi. Dante juga berharap agar layanan primer Kalbar dapat mencapai 100 persen di akhir tahun ini. 

"Masalah yang spesifik untuk kesehatan di Kalbar ini berkaitan dengan edukasi. Kita harapkan nanti integrasi layanan primer yang saat ini di seluruh Kalbar 30 persen, nanti kita harapkan bisa meningkat menjadi 100 persen di akhir tahun ini," pungkasnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar