Sawit Jadi Pemicu Banjir, Sujiwo Minta Kolaborasi Perusahaan

6 Desember 2025 13:07 WIB
Ilustrasi banjir di pemukiman penduduk yang berada dikepungan sawit. (insidepontianak.com/AI)

KUBU RAYA, insidepontianak.com — Hamparan kebun kelapa sawit selama ini dinilai menjadi nadi ekonomi Kubu Raya, rupanya menyimpan persoalan serius. Salah satunya pemicu banjir.

Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengakui secara blak-blakan, bahwa keberadaan perkebunan sawit dalam skala besar turut menjadi pemicu meningkatnya risiko banjir di daerahnya.

“Sawit itu rakus air. Tapi ketika curah hujan tinggi, akarnya tidak bisa menampung air. Itu salah satu kelemahannya dan bisa memicu banjir,” kata Sujiwo, Sabtu (6/12/2025).

Sujiwo menekankan, bahwa pengendalian banjir tak bisa dilakukan sendiri. Perusahaan pemegang izin kebun sawit harus ikut bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan di sekitar mereka.

“Kita harus ambil langkah strategis bersama, terutama untuk mengantisipasi banjir dan karhutla,” tambahnya.

Menurutnya, persoalan tersebut tak bisa diatasi dengan langkah ekstrem seperti mencabut tanaman sawit yang sudah terlanjur berdiri. 

“Tidak mungkin kita mencabut sawit yang sudah tertanam. Itu sektor strategis dan tetap mendukung perekonomian," tegasnya.

Sujiwo mengungkapkan, selain memiliki izin legal sejak sebelum masa jabatannya, perkebunan sawit juga menjadi penggerak ekonomi ribuan masyarakat Kubu Raya.

"Tugas kita bukan meniadakan, tapi mengendalikan,” tambah Sujiwo.

Adapun untuk menekan risiko banjir, Sujiwo mengklaim, pemerintah daerah telah melakukan upaya preventif sejak hari pertama ia dilantik. Salah satunya dengan normalisasi aliran air di kawasan rawan.

“Hampir 75 persen kawasan sudah kita normalisasi. Untuk yang jadi kewenangan kabupaten, sudah 100 persen,” tuturnya.

Ia bahkan memantau langsung saat curah hujan tinggi melanda beberapa wilayah. Hasilnya, titik-titik langganan banjir tidak lagi tergenang seperti sebelumnya.

“Saya cek, tidak ada banjirnya. Saya prediksi penurunannya bisa sampai 80 persen,” yakinnya.

Di samping itu, ia menegaskan, bahwa sawit tak akan dihapus dari Kubu Raya. Namun, keberadaannya harus dikelola dengan pendekatan mitigasi bencana yang serius.

“Perkebunan sawit tetap kita rawat dan beri perhatian. Tapi kolaborasi itu wajib. Kita tidak bisa biarkan potensi bencana membesar,” ucapnya. (Greg)


Penulis : Gregorius
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar