Kapal Ponton Arta Bahari I Tabrak Perahu Nelayan di Padang Tikar: Korban Diancam dan Belum Dapat Ganti Rugi!

11 Desember 2025 16:49 WIB
Kapal ponton yang menabrak perahu nelayan hingga tenggelam di perairan Padang Tikar, Kubu Raya. (ist)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Sebuah kapal ponton dengan nama Arta Bahari I menabrak perahu nelayan milik Wawan Oktaviawan di perairan Padang Tikar, Kubu Raya.

Insiden yang terjadi pada, Jumat (5/12/2025) subuh itu membuat perahu korban rusak berat dan setengah tenggelam. Dan hingga kini, pihak ponton belum memberikan pertanggungjawaban.

Dalam keterangannya kepada insidepontianak.com, Wawan mengaku, saat kejadian dirinya sedang beristirahat di atas perahu setelah seharian melaut.

“Saya lego jangkar di titik koordinat 37 lintang selatan, 59 bujur timur sejak pukul 7 malam untuk istirahat," kata Wawan, Kamis (11/12/2025).

Sementara, anak buah kapal atau ABK-nya masih memancing sampai jam 01.30 WIB. 

"Hujan deras waktu itu, kami akhirnya tidur,” ujarnya.

Tak lama setelah tertidur, Wawan terkejut, sebab tiba-tiba hentakan keras mengguncang perahunya.

“Saya terkejut, langsung buka pintu. Rupanya ponton yang menghantam motor kami. Haluan motor sudah parah, jangkar putus, air cepat masuk,” terangnya.

Ia mengaku, mencoba meminta pertolongan dengan melambaikan senter ke arah ponton. Namun, tak ada mendapatkan respon. 

“Mereka malah matikan lampu. Tak ada niat putar balik untuk nolong kami,” keluhnya.

Beruntung, kata Wawan, saat itu ada rekan nelayannya yang melintas, sehingga langsung mendapatkan pertolongan.

Selanjutnya, ia bersama rekan nelayannya sempat mengejar kapal ponton yang menabrak perahunya itu untuk meminta pertanggungjawaban.

Namun, saat berhasil menjangkau kapal ponton itu, Wawan mengungkapkan, bahwa bukan pertanggungjawaban yang didapat, tetapi sebuah ancaman.

"Saat saya tiba di ponton itu, saya malah mendapatkan ancaman," ungkapnya.

Wawan menegaskan, bahwa hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak ponton Arta Bahari I.

“Sampai sekarang saya belum bisa berkoordinasi dengan pihak pontonnya. Tidak ada tanggung jawabnya, tak ada ganti rugi. Saya sudah minta fasilitasi ke angkutan laut dan Airut, tapi belum ada kepastian,” ucapnya.

Insiden ini menambah panjang daftar keluhan nelayan di perairan Padang Tikar terkait keselamatan dan minimnya kepastian hukum ketika kecelakaan laut terjadi. (Greg)


Penulis : Gregorius
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

ok

Berita Populer

Seputar Kalbar