Kehadiran Patrick Kluivert, Era Baru Timnas Indonesia
JAKARTA, insidepontianak.com - Datangnya Patrick Kluivert pada Sabtu (11/1/2025) menandai era baru timnas Indonesia.
Setelah lima tahun level timnas Indonesia diangkat oleh Shin Tae-yong, tongkat estafet diserahkan kepada Patrick Kluivert yang mempunyai nama besar di dunia sepak bola karena pernah menjadi striker Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona.
Minggu (12/1), Patrick Kluivert dikenalkan oleh PSSI di Hotel Mulia, Jakarta, pukul 16.00 WIB.
Kehadirannya ditemani oleh satu asistennya, Denny Landzaat yang tiba di Indonesia bersamanya. Sementara Alex Pastoor, pelatih 58 tahun itu belum tiba di tanah air.
Kurang lebih 200 awak media menyaksikan perkenalan pertama Patrick Kluivert kepada publik.
Ia diberi belasan pertanyaan mulai dari bagaimana menangani tekanan dari suporter, apa filosofi sepak bolanya, bagaimana cerita awalnya bertemu dengan Erick Thohir, bagaimana pandangannya pada pemain-pemain diaspora, siapa pemain lokal favoritnya, sampai bagaimana memenangkan hati fans Indonesia yang sudah terlanjur cinta dengan Shin.
Malam harinya, Patrick Kluivert dan Erick makan malam bersama lima pemain timnas Indonesia yang bermain di dalam negeri.
Lima pemain itu adalah Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, dan Witan Sulaeman dari Persija Jakarta, serta Egy Maulana Vikry dan Ricky Kambuaya dari Dewa United.
Kemudian, legenda sepak bola Belanda itu berkeliling melihat sejumlah fasilitas yang digunakan tim Garuda, termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dalam hari yang sama, ia juga bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo.
Patrick Kluivert dikontrak dengan durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan. Ia membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatihnya.
Setelah menandatangani kontrak, target besar di depan mata Patrick Kluivert. Piala Dunia 2026 menjadi impian mulia rakyat Indonesia.
Dan Patrick Kluivert diminta mewujudkannya di tengah pengalamannya sebagai pelatih kepala yang kurang meyakinkan. Bahkan, terkesan tak lebih dari juru taktik sebelumnya, Shin Tae-yong. (Antara)
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo
Leave a comment