Momen Sumpah Pemuda, Sejumlah OKP di Kalbar Satukan Komitmen Bela Palestina

27 Oktober 2024 21:49 WIB
Sejumlah anak-anak muda perwakilan organisasi kepemudaan foto bersama usai berdiskusi soal krisis kemanusiaan Palestina. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Sebanyak 21 organisasi kepemudaan di Kalimantan Barat berkumpul di One Circle pada Minggu sore (27/10/2024).

Bertepatan dengan momentum jelang peringatan Sumpah Pemuda, sejumlah organisasi kepemudaan itu ingin menyatukan komitmen dalam membela Palestina.

"Pembelaan terhadap Palestina ini sesungguhnya pembelaan terhadap hak kemerdekaan bagi segala bangsa sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar kita, jadi kami di sini ingin berkomitmen terhadap amanat konstitusi," kata Muhammad Al Iqbal, selaku Ketua PW KAMMI. 

Tampak hadir beberapa organisasi kepemudaan nasional seperti PMII, HMI, KAMMI, HDMI, JPRMI, dan FSLDK. Mewakili rekan-rekannya, PMII menyatakan bahwa masing-masing lembaga bisa ambil peran untuk mendorong kemerdekaan Palestina. 

"Kami bagaimanapun di bawah naungan Nahdlatul Ulama, kami konsen dengan perjanjian damai. Secara organisasi kami juga menyatakan kecaman terhadap pembantaian yang semena-mena. InsyaAllah kami siap dilibatkan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya," ujar Hasan, Wakil Ketua Bidang Agama PKC PMII Kalbar. 

Selain itu, forum ini juga dihadiri organisasi-organisasi kampus, pelajar SMA, remaja masjid dan komunitas-komunitas Pemuda peduli Palestina lainnya. Kalangan mahasiswa yang hadir berasal dari Untan, Polnep, IBEI, UPB, Stikes YARSI, dan Poltekes. 

Sami'ulhaq dari Untan SJP menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, Student Justice for Palestine sudah menjadi gerakan kampus-kampus dunia. 

"Kami di Untan juga mengikutinya. Selama ini kami mungkin sendirian. Bersyukur bila sejumlah organisasi bisa membangun aliansi bersama, tentu suara dukungan kita untuk Palestina akan semakin besar," ucapnya. 

"Yang penting juga perlunya penyadaran. Kita butuh edukasi, menumbuhkan kesadaran orang-orang," tambahnya. 

Menyambut gagasan edukasi kepalestinaan, Ketua BADKO HMI Kalbar Muhammad Said berbagi pengalaman program. Ia pun menyamlaikan, pembahasan Palestina ini sifatnya eksternal.

"Kami biasanya adakan kajian-kajian juga, bahkan karena kami ada cabang di luar negeri maka kami libatkan kawan-kawan dari luar negeri," kata Said. 

Tak ketinggalan, Dzaki Al Fikri siswa kelas XII yang hadir turut berbagi pengalaman di sekolahnya yang juga kerap berdiskusi soal kprihatinan terhadap Palestina yang hingga sekarang belum merasakan kemerdekaan. 

"Agenda P5 di sekolah kami saat ini bertemakan kepalestinaan. Kita sebagai Gen-Z perlu bersatu dan bersama mendukung Palestina. Karena Gen Z dekat dengan media sosial, maka kita perlu memanfaatkan medsos untuk mendukung Palestina. Pemuda harus menyatukan pikirannya dan semangatnya untuk mendukung Palestina," katanya. 

Acara yang berlangsung selama tiga jam di itu penuh dengan nuansa persaudaraan. Mengingatkan masa-masa sejumlah anak muda dari berbagai latar daerah yang mengikrarkan Sumpah Pemuda 96 tahun silam. 

"Setiap ada penjajahan maka akan ada perlawanan. Dahulu kita dijajah dan melawan dengan Sumpah Pemuda. Kini saudara kita di Palestina dijajah dan kitapun turut melawan karena mereka sejatinya berhak untuk merdeka. Apalagi ada Al Quds yang merupakan tempat suci juga dinistakan. Sungguh, Al Quds pemersatu kita," tegas Iqbal yang juga merupakan salah satu inisiator API Palestina chapter Kalbar.***


Penulis : Abdul/ril
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar