Edi Suryanto: Pemkot Pontianak Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Inflasi Capai 1,57 persen

18 November 2024 14:23 WIB
Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto usai menghadiri Rakor bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan inflasi di Kota Pontianak saat ini tercatat di angka 1,57 persen.

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto usai menghadiri Rakor bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan inflasi di Kota Pontianak saat ini tercatat di angka 1,57 persen. 

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menegaskan kabar baik itu disampaikan lewat zoom meeting, di Pontive Center, Senin (18/9/2024).

“Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year Kota Pontianak sebesar 1,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76,” jelas Edi Suryanto usai acara.

Saat rakor yang dihadiri seluruh kepala daerah se-Indonesia tersebut, Mendagri menyampaikan beberapa arahan khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak yang akan dilaksanakan tidak lama lagi. 

Edi Suryanto menyebut Mendagri ingin pemerintah daerah mewaspadai terjadi kenaikan harga sembako.

“Karena biasanya, menurut beliau, saat Pilkada ada fenomena aksi borong sembako. Kita diminta waspada, komunikasi dengan PT Bulog dan distributor pangan,” tuturnya.

Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak juga akan melaksanakan peninjauan lapangan ke beberapa lokasi distributor untuk mendapatkan informasi terkini stok pangan di Kota Pontianak. 

“Yang kita cegah adalah lonjakan, kendati tetap terjadi fluktuasi harga bahan pokok. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ucapnya.

Pj Wali Kota Edi Suryanto menjelaskan, Pemkot Pontianak juga fokus menjelang Natal dan Tahun Baru. Ia menyampaikan pesan Mendagri terhadap potensi bencana berturut-turut. Mulai memasuki awal Desember nanti, cuaca diperkirakan turun hujan dengan intensitas lebat di banyak wilayah di Indonesia.

“Kami akan siapkan langkah antisipasi seperti kelengkapan personil, alat, anggaran dalam menghadapi kedaruratan hidrometeorologi basah,” pungkasnya. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar