Museum Sambas Jadi Tempat Pelestarian Budaya dan Edukasi Masyarakat

9 Oktober 2024 14:05 WIB
Adminstrator sekaligus kurator museum daerah Kabupaten Sambas, Muriadi. (Istimewa)

SAMBAS, insidepontianak.com - Museum daerah Kabupaten Sambas telah menjadi sorotan sebagai pusat pelestarian budaya dan edukasi bagi masyarakat setempat.

Museum ini memiliki koleksi yang kaya akan sejarah. Menyimpan berbagai artefak yang mencerminkan kehidupan masyarakat Sambas dari masa lalu hingga kini.

Adminstrator sekaligus kurator museum daerah Kabupaten Sambas, Muriadi mengatakan, Museum ini didirikan pada tahun 2014.

Awalnya merupakan museum seorang kolektor barang-barang antik yang mengumpulkan khazanah budaya Sambas, kemudian mendirikan museum yang disebut museum perjuangan yang berada di Tumuk Manggis.

"Kemudian diambil alih oleh pemerintah pada tahun 2014 dengan mendirikan museum secara resmi sebagai amanat dari Perda tentang pelestarian Kebudayaan Kabupaten Sambas," katanya.

Museum daerah Kabupaten Sambas ini adalah bangunan bekas rumah wakil presiden belanda, yang dibangun tahun 1950an.

"Dan museum ini merupakan kantor bupati pertama Sambas ketika bergabung pada republik Indonesia di tahun 1950," katanya.

Ia menjelaskan, bahwa Museum Daerah Kabupaten Sambas ini secara umum koleksi yang ada adalah koleksi yang meliputi 10 jenis koleksi museum seperti nusmimatika, heraldika, etnografika, keramika, teknologika.

"Dan yang belum ada biologika, Kita belum menemukan koleksi yang berbentuk fosil fosil dan sebagainya, " ujarnya.

Lanjutnya, pihak museum akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan fasilitas muesum agar para pengunjung bukan hanya melihat-lihat koleksi saja, melainkan belajar lebih banyak mengenai koleksi budaya khazanah yang ada di Kabupaten Sambas.

"Kita berharap nanti sekolah-sekolah yang berkunjung ke museum tidak hanya datang melihat barang -barang tapi juga bisa belajar lebih jauh koleksi yang kita miliki, " ucapnya.

"Kita memang membuka satu kesempatan biasanya pada paket paket kunjungan yang terinformasi awal, misalnya kita sediakan seminar singkat terkait dengan objek-objek tertentu yang kita anggap penting untuk dipelajari oleh anak anak sekolah selesai tingkatnya masing-masing, " pungkasnya.***


Penulis : Antonia Sentia
Editor : -

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar