Dinkes Sambas Ajak Semua Pihak Terlibat dalam Penanganan Stunting
PONTIANAK, insidepontianak.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Eko Prabowo meminta semua pihak melibatkan diri sesuai tupoksi dalam penanganan stunting di Kabupaten Sambas.
Tercatat prevalensi stunting di Kabupaten Sambas pada Juni 2024 sebesar 14,43%. Angka ini dipandang masih perlu perhatian serius agar bisa turun lagi di tahun berikutnya.
Jika dibandingkan di tahun 2023 sebelumnya, angka di tahun 2024 ini menurun signifikan, meski angka 14,43% masih menunjukkan bahwa stunting tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius.
“Pastinya kita perlu meningkatkan program-program yang telah terbukti efektif dalam menurunkan prevalensi stunting,” kata Ganjar belum lama ini.
Berbagai program sudah disiapkan. Dengan harapan, setiap tahun Kabupaten Sambas bisa menekan angka stunting sesuai harapan dan target pemerintah.
“Bila perlu kita libatkan keluarga kita untuk mengawasi dan ikut terlibat dalam mensosialisasikan soal stunting ini,” ucapnya.
Ganjar pun optimis, penurunan angka stunting bisa capai 14 persen sesuai target nasional jika semua pihak terlibat dalam menanganinya.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Purwitasari Prehnansy pun mengatakan, persoalan staunting adalah persoalan bersama, yang harus diatasi, agar generasi ke depan tumbuh dengan baik dan unggul.
“Mengtasi stunting ini tidak bisa hanya mengadalkan satu dua lembaga atau instansi atau pemerintah. Ini kerja semua pihak, tak terkecuali kita juga sebagai personal,” kata Purwitasari.
Kerja kolaborasi bersama adalah tak hanya pemerintah, tapi juga sektor swasta dan lembaga non profit karena penganan stunting ini kerja keroyokan.
Diakuinya, sejuah ini pihaknya banyak melibatkan stakeholder untuk kerja kolaboratif dalam melaksanakan program menuju sasaran dengan melibatkan kader posyandu dan masyarakat tingkat RT dan desa.
“Karena mereka yang lebih paham akan wilayahnya, begitu juga di Kabupaten Sambas,” ucapnya. (tim)
Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment