Enam Penambang PETI Inggis Ditangkap, Polisi Sampaikan Masih Proses Penyelidikan
SANGGAU, insidepontianak.com - Polres Sanggau masih melakukan proses penyelidikan terhadap enam warga yang ditangkap saat melalu aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di desa Inggis, Kecamatan Mukok, Sabtu (1/4/2023) kemarin.
"Masih kami lakukan pemeriksaan yang enam warga itu. Kita tunggu dululah, karena kan masih diambil keterangannya," kata Kasat Reskrim Polres Sanggau, AKP Sulastri, Minggu (2/4/2023).
Terkait dengan aksi warga pada Sabtu malam di Mapolres Sanggau, meminta warganya yang ditangkap dibebaskan, Sulastri mengatakan karena masih dalam proses pemeriksaan, pihaknya tidak bisa melepaskan begitu saja.
"Masih kita periksa, gimana mau dilepaskan, kan masih dalam pemeriksaan. Jadi, masih kita dalami dulu dan diambil keterangannya. Sabar dululah," ujarnya.
Kemudian terkait agenda pertemuan hari Senin hasil dari pertemuan perwakilan warga yang melakukan aksi pada sabtu malam, Sulastri belum bisa memastikan bahwa pekerja bisa dibebaskan.
"Iya belum dapat dipastikan. Karena masih proses penyelidikan tunggu hasilnya lah ya hari ini," tutupnya.
Sebelumnya, diberitakan Puluhan warga Desa Inggis, Kecamatan Mukok, Kabupaten Sanggau pada Sabtu (1/4/2023) malam mendatangi ke Mapolres Sanggau.
Kedatangan mereka guna meminta pihak Kepolisian melepas enam warganya yang diamankan Polisi karena melakukan aktifitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Inggis.
Saat ditemui dilokasi aksi, salah satu warga Inggis meminta kepolisian membebaskan ke enam warganya yang ditangkap siang tadi.
"Kami minta enam warga kami itu harus keluar malam ini," ujarnya.
Warga Inggis sangat menyayangkan polisi yang main tangkap. Padahal mereka yang ditangkap bekerja ditanahnya sendiri.
"Lanting jek yang sudah di police line janji Kasat mau di musnahkan sampai sekarang tidak terealisasi, janji hanya tinggal janji. Anehnya yang ditangkap kenapa yang kerja di tanah sendiri, sementara puluhan lanting jack di sungai sama sekali tidak ditangkap, jelas-jelas itu yang merusak lingkungan," bebernya. (Candra)
Penulis : admin
Editor :
Penulis : admin
Editor :
Tags :
Berita Populer
Seputar Kalbar
1
Leave a comment