Prestasi Desa Binjai Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau Bebas Dari BAB Sembarangan

25 Juli 2024 09:14 WIB
Foto: insidepontianak.com -- Seketaris Desa Binjai, Kecamatan Tayan Hulu, Ferdianus Riki menunjukan komitmen deklarasi stok buang air besar atau ODF Desa Binjai pada 14 Maret 2023.

SANGGAU, insidepontianak.com -- Sejak dideklarasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau sanitasi total dengan tidak buang air besar sembarang (BABS) sejak tahun 2023 yang lalu.

Pola hidup masyarakat Desa Binjai, Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau menjadi semakin sehat.

Kepala Desa (Kades) Binjai, Heriyanto menceritakan perjuangan untuk menyadarkan masyarakat desa untuk mengubah pola hidup ke arah yang lebih sehat dengan tidak buang air besar sembarangan (BABS) bukan hal yang mudah.

Karena, saat pertama kali digencarkan sosialisasi ODF pada tahun 2022 yang lalu, sebagian besar keluarga di Desa Binjai belum memiliki tempat buang air (WC) di rumah masing-masing. Ditambah, masyarakat yang belum memiliki WC itu termasuk golongan keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

"Jadi kami (apartur desa) dengan BPD, Camat, kemudian dari pihak Dinas Kesehatan mengedukasi masyarakat itu gampang," ujar Heriyanto menceritakan perjalanan menjadikan Binjai sebagai Desa ODF kepada insidepontianak.com dikantornya.

Selain edukasi, pemerintah desa (Pemdes) Binjai dalam kurun waktu satu tahun itu juga mendampingi dan memotivasi masyarakat untuk membangun fasilitas buang air besar sendiri. Diakui Heriyanto, untuk mencapai desa 100 persen ODF tidak mendapat suntikan dana dari pihak manapun.

"Ini (untuk mencapai desa ODF) murni swadaya masyarakat, ini kesadaran masyarakat pentingnya WC di rumah masing masing," ucapnya.

"Mereka (masyarakat) bergotong royong membangun WC nya masing-masing," imbuhnya.

Perjuangan mengubah pola hidup ke arah yang lebih sehat di masyarakat Desa Binjai, menuai hasil atau berdampak baik. Dari sisi kesehatan, total 1.082 kepala keluarga (KK) di Desa Binjai pola hidupnya saat ini jauh lebih sehat dari sebelumnya.

"Jadi masyarakat tuh pola hidupnya, mereka sudah sadar pentingnya sehat ya," ujarnya.

Sebagai mana diketahui, prilaku BABS yang mencemari lingkungan dan air bisa menimbulkan penyakit seperti Diare hingga Stunting. Maka dari itu, kesadaran untuk tidak BABS perlu diapresiasi.

Karena Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar), pada tahun 2023 masih ada 6,02 persen rumah tangga di Kalbar yang tak memiliki fasilitas buang air besar. Untuk Kabupaten Sanggau sendiri masih ada sebesar 10,49 persen atau tertinggi kedua jumlah rumah tangga yang tak memiliki fasilitas buang air besar baik sendiri maupun bersama. (ans)


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Dina Prihatini Wardoyo

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar