Bekerja Sama dengan HSBC Indonesia, Manulife Aset Manajemen Indonesia Luncurkan Reksa Dana ESG
JAKARTA, insidepontianak.com – Dikelola sesuai dengan prinsip syariah dan menggunakan parameter Environmental, Social and Governance (“ESG”).
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (“MAMI”) hari ini mengumumkan peluncuran reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS (“MAGET”) Kelas A2 untuk nasabah PT Bank HSBC Indonesia (“HSBC Indonesia”).
Reksa dana saham offshore (luar negeri) yang baru diluncurkan ini berdenominasi dolar AS.
Keunikan reksa dana MAGET diantara produk reksa dana offshore syariah dan ESG lainnya ada pada fokus utama investasinya, yaitu transisi global, didorong oleh tujuan mitigasi dampak buruk perubahan iklim dan pemanasan global terhadap bumi.
Lanny Hendra selaku Direktur Wealth dan Personal Banking HSBC Indonesia mengatakan sebagai Wealth Manager Terbaik di Indonesia selama enam tahun berturut-turut, pihaknya berupaya untuk terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan wealth management yang komprehensif dan beragam.
Hal itu guna memenuhi kebutuhan nasabah kami di Indonesia pada setiap tahapan perjalanan finansial mereka.
"Oleh karena itu, kami antusias dapat menjadi mitra distribusi pertama reksa dana Manulife Saham Syariah ESG Transisi Global Dolar AS Kelas A2 melalui cabang-cabang kami, Internet Banking HSBC Indonesia dan aplikasi mobile banking HSBC," jelasnya.
Afifa, CEO & President Director MAMI menjelaskan jika warga dunia tengah berupaya keras untuk mengembalikan bumi menjadi bersih, sehat, dan layak huni bagi generasi mendatang.
Untuk mencapai tujuan ini, ada empat tema yang sangat krusial dan harus segera dilakukan untuk menjawab tantangan lingkungan hidup saat ini, yaitu pemanfaatanenergi baru terbarukan, penggunaan material-material baru yang ramah lingkungan, ketersediaan dan kesinambungan sumber daya yang dibutuhkan manusia, serta tercapainya efisiensi dalam berbagai aspek aktivitas manusia.
Keberhasilan implementasi dari keempat tema tersebut membutuhkan dukungan dan investasi yang sangat besar, baik dari pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, institusi nirlaba, maupun individu.
"Hadirnya keempat tema ini menghadirkan peluang investasi yang signifikan dan akan ditangkap oleh reksa dana MAGET," urainya.
Lebih lanjut Afifa mengatakan reksa dana MAGET berinvestasi pada beragam perusahaan global di berbagai sektor yang telah menunjukkan komitmen kuat untuk mengurangi dampak lingkungan, khususnya dengan mengurangi jejak karbon perusahaannya.
"Perusahaan-perusahaan tersebut juga berkomitmen untuk membantu pihak lain, baik pemerintah, dunia bisnis dan korporasi, rumah tangga, dan individu agar mereka juga bisa ikut berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan," paparnya.
Sesuai dengan tema investasi utama reksa dana MAGET, ada empat tema investasi kunci yang menjadi dasar pembentukan portofolio reksa dana ini, yaitu energi rendah karbon, material pendukung transisi, ketersediaan sumber daya, serta efisiensi dan elektrifikasi.
Sebagai contoh, reksa dana MAGET berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang energi baru terbarukan dengan jejak karbon minimal, seperti pembangkit listrik tenaga air, bayu, dan surya.
Selain itu, reksa dana MAGET juga berinvestasi pada material-material pendukung transisi, seperti nikel, tembaga, dan litium. Investasi juga dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor agrikultur, bioteknologi, keamanan pangan, manajemen pengairan, pengadaan listrik, transportasi ramah lingkungan, penyimpanan energi, otomasi dan efisiensi, dan lain-lain.
Ruang lingkup yang sangat luas dan baru bagi investor Indonesia ini dapat menjadi peluang diversifikasi yang sangat menarik untuk dimanfaatkan.
Afifa menjelaskan manfaat berinvestasi di reksa dana MAGET bagi investor dengan berinvestasi di MAGET, investor akan mendapatkan manfaat berupa diversifikasi secara geografis dan diversifikasi ke sektor-sektor baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh investor Indonesia.
Diversifikasi ini bermanfaat untuk menurunkan risiko investasi, meningkatkan potensi imbal hasil, dan tentunya membantu memecahkan tantangan lingkungan hidup saat ini dan nanti.
"Kami percaya bahwa transisi yang akan terjadi untuk membuat bumi kembali sehat serta langkah untuk meminimalkan dampak sosial ekonomi dari perubahan iklim dan pemanasan global bukanlah tren sesaat," katanya lagi.
Ini akan menjadi tema struktural jangka panjang yang memiliki potensi keuntungan investasi dan bisa dimanfaatkan oleh investor.
Selain itu, parameter ESG pada reksa dana MAGET juga dapat mengurangi risiko investasi secara keseluruhan. Portofolio investasi akan terfokus pada perusahaan-perusahaan dengan tata kelola yang bersih, dampak sosial yang baik, dan mengutamakan keberlanjutan.
"Selain itu, berinvestasi di MAGET menjadi salah satu langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk untuk merawat bumi; bukan hanya untuk kita, tetapi untuk keturunan kita kelak," terangnya.
Dalam pengelolaan portofolio investasi MAGET Kelas A2, MAMI dibantu oleh jaringan tim investasi profesional dari Manulife Investment Management yang tersebar di seluruh dunia.
Para portofolio manajer ini memiliki pengalaman yang luas dalam mengelola investasi saham luar negeri, memiliki pengetahuan mendalam pada sektor-sektor spesifik terkait tema-tema investasi kunci, dan sangat memahami tentang bagaimana industri akan beradaptasi terhadap transisi.
Selain itu, sebagai salah satu pemimpin global dalam investasi berkelanjutan, Manulife Investment Management telah memperluas penawaran investasi ESG, seperti memperkenalkan strategi Global Climate Action, Sustainable Asia Bond, dan Sustainable Asia Equity kepada investor global.
Strategi-strategi ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggabungkan keahlian investasi global yang telah lama dimilikinya dengan pengalaman di lapangan selama bertahun-tahun dan pengetahuan yang luas dalam investasi ESG di Asia.
"Untuk menawarkan produk investasi paling relevan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi para investor," tutupnya. ***
Penulis : admin
Editor :
Leave a comment