Unik hingga Jadi Makanan Raja-raja, Berikut Kuliner Jadul Pontianak yang Paling Ikonik

14 Maret 2024 07:10 WIB
Ilustrasi kue tradisional khas Pontianak

 PONTIANAK, insidepontianak.com – Bicara makanan maupun kuliner lokal pastinya akan bicara sejarah dibalik sajian jadul tersebut.

Seperti di Kota Pontianak, ada sejumlah kuliner lokal Pontianak yang jadi buruan karena langka, apalagi dengan nama unik. Umumnya, jadi makanan raja-raja.

Tahukan kalian bahwa sejumlah kuliner jadul Pontianak ini adalah makanan raja-raja di masanya, sebut saja bubur pedas, batang burok hingga kue bingke.

Beberapa makanan itu adalah kuliner kesukaan raja dan bangsawan kala itu di masa kesultanan Melayu di Pontianak, Sambas hingga Mempawah.

Meski terkesan tradisional dan jadul tapi soal rasa boleh diadu. Makanan raja-raja dan bangsawan Melayu tak pernah mengecewakan.

Dalam sejarahnya, Kota Pontianak menyimpan banyak warisan tempo dulu yang hingga kini masih dilestarikan.

Kota Pontianak masih menyimpan banyak budaya yang beragam mengingat dihuni banyak etnis di sana, salah satunya adalah soal kuliner dan hidangan sejarahnya.

Berikut kuliner raja-raja dan bangsawan Kota Pontianak

1. Batang Burok

Batang Burok. Dalam bahasa Indonesia juga disebut dadar gulung karena menyerupai kue tradisional tersebut.

Didalamnya terdapat isi berupa parutan kelapa yang telah diolah bersama gula merah. Yang membedakannya hanya dari segi bentuk. Kue batang burok memiliki ukuran yang lebih panjang.

Masyarakat Kota Pontianak snagat akrab dengan kue satu ini. Batang Burok sesuai nama khas Melayu umumnya disajikan saat acara-acara penting dalam tradisi masyarakat di sana.

2. Kue Talam

Kue talam ini beda dengan kue jorong-jorong. Talam ebi semacam kudapan yang terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Bedanya adalah di topping dengan menggunakan ebi sehingga gurih rasanya.

Kue talam ini sulit ditemukan di hari biasanya tapi di bulan puasa, sangat mudah kamu temukan yaaa. Kue talam punya rasa unik, terutama gurih mendominasi kue raja-raja ini.

3. Bingke Berendam

Nah, ini slah satu yang disukai para bangsawang saat itu. Hingga kini, bingke berendam gampang ditemui, apalagi saat bulan puasa ini.

Siapa yang tak tahu rasa manis dan gurih dari kue bingke berendam khas Pontianak ini. Pastinya, kuliner kue manis seperti kue bingke akan menambah semangat saat hendak berbuka puasa bukan?

 4. Madu Kandis

Perlu kalian tahu bahwa Madu Kandis paling mudah dijumpai ketika bulan Ramadhan tiba. Rasanya yang manis memang sangat cocok sebagai menu pembuka puasa.

Kue ini terdiri dari dua lapisan. Lapisan paling bawah merupakan adonan dari tepung kacang hijau dan bagian atas merupakan adonan dari tepung terigu, telur dan gula. Rasa manis pun sangat terasa dengan harusnya kacang hijau didalamnya.

5. Cengkarok

Cengkarok biasa disebut juga dodol, karena proses dan bahannya hampir menyerupai dodol. Cengkalok terbuat dari ketan hitam. Kuliner satu ini merupakan cemilan tradisional asli dari Kota Pontianak.

Meski jarang ditemukan tapi saat ini Cengkarok bisa dibeli di sejumlah platform online dengan ukuran dan harga beragam serta variatif.

6. Tapai Menaon

Tapai Menaon menurut bahasa setempat Melayu Pontianak Tapai berarti tapai dan menaon artinya menahun. Ternyata dibaliknya namanya punya arti khusus lho.

Tapai Menaon hanya bisa ditemukan saat perayaan budaya ada atau pun saat lebaran atau hari keagamaan tiba. Kuliner satu ini akan jadi kuliner khas saat hari besar tersebut.

Dulu, kuliner atau cemilan ini kesukaan para raja di jamannya. Rasa tapai ini juga sangat khas karena perpaduan rasa asam dari fermentasi dan manis dari gula pasir. Apabila Anda sedang berada di Pontianak atau sedang mencari oleh-oleh khas Pontianak, Tapai Menaon ini bisa menjadi pilihan karena keunikan rasanya.

Kekhasan dari tapai ini selain dari proses memasaknya juga dari ragi yang digunakan. Tapai Menaon ini tidak menggunakan ragi instan yang dijual di pasaran, melainkan dari fermentasi beras putih yang direndam air lalu dibiarkan berhari-hari sampai beras hancur dan mengeluarkan rasa asam.

7. Singkep-Singkep

Singkep-singkep adalah kue khas Pontianak. Singkep-singkep terdiri dari soft cake di mana diatasnya diberi selai stroberi dan disiram dengan fla susu.

Nah, sobat inside harus tahu singkep-singkep merupakan makanan yang hampir hilang dari masyarakat Pontianak.

Paling nikmat kue ini disajikan pas dingin akaj jauh lebih nikmat yaa.

8. Rotikap

Kue satu ini disebut Rotikap. Kue yang punya rasa manis yang berbentuk seperti daun. Kue rotikap juga sering ditemui dalam bentuk bulat pipih.

Adatnya, Rotikap ini kebanyakan disajikan saat momen-momen penting, seperti pernikahan atau acara-acara seremonial budaya

9. Korket Kepal

Korket kepal salah satu cemilan raja-raja Melayu di Kota Pontianak. Kue ini beda dengan pastel kroket yaa man-teman karena ini dibuat dari tepung terigu, telur, daging cincang plus susu ditambah sejumlah sayuran dan bumbu.

Bahan dan bumbu kemudian dimasak dijadikan satu semua. Usai dimasak dan tekstur terbentuk, kemudian dikepal menjadi bentuk lonjong lalu digoreng. Makin nikmat diberi saos sambal plus mayonais.

10. Putri Salat

Putri Salat adalah salah satu kudapan asli khas Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kue putri salat terbuat dari tepung ketan putih yang dipadukan gula merah. Untuk rasa perpaduan manis dan gurih.

Manis dari gula merah dan gurih dari ketan bercampur santan. Ini sangat pas untuk berbuka puasa. Jajanan ini sangat langka, dan jarang ditemukan namun di bulan Ramadhan ini pasar juadah sudah banyak yang menjualnya

11. Blodar

Kue Blodar bisa disebut kue bolu karena baik bentuk dan rasanya hampir sama. Mungkin bedanya ada pada bahan-bahan utama, mengingat kue blodar tidak menggunakan telur sehingga teksturnya terasa lebih sedikit kasar.

Namun, untuk rasanya kue Blodar ini sangat legit dan enak. Tekstur kasar tak mengurangi rasa kue khas ini.

Nah, demikian 11 kue langka tradisional khas Pontianak sulit ditemukan. Kuliner ini umumnya makanan raja-raja dan bangsawan saat itu. (REDAKSI)


Penulis : Wati
Editor : Wati

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar