Sekda Singkawang Sebut Gerbang ‘Cap Go Meh’ Lambangkan Kemakmuran, Damai, Aman dan Harmonis

4 Desember 2022 19:26 WIB
Ilustrasi

SINGKAWANG, insidepontianak.com – Pintu gerbang “Cap Go Meh” yang menjadi batas antara Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang diresmikan oleh Wali Kota Singkawang bersama Bupati Bengkayang dan CEO PT Kapal Api Global pada Sabtu (3/12/2022).

Sekretaris Daerah Kota Singkawang Sumastro, sebagai ketua panitia mengatakan pintu gerbang selatan ini sama halnya dengan pintu gerbang utara yang telah dilaksanakan peresmiannya beberapa waktu yang lalu, yang juga merupakan suatu struktur berupa pintu masuk ke suatu kawasan, sebagai bentuk pengenal berupa simbol yang diartikan sebagai ikon suatu wilayah atau area dalam kawasan tersebut.

“Pintu gerbang juga merupakan wujud ungkapan selamat datang yang familiar bagi pengunjung yang mewakili rasa hormat kepada setiap orang atau tamu yang datang ke daerah tersebut,” kata Sumastro.

Sumastro mengatakan Gerbang Cap Go Meh ini merupakan  titik penyambutan pertama Kota Singkawang dari arah Kota Pontianak serta ikon perbatasan dengan Kabupaten Bengkayang di sisi Selatan. Terinspirasi dari arakan naga khas Kota Singkawang saat Festival Cap Go Meh, gerbang ini menggambarkan Kota Singkawang sebagai ‘Festive City’. Perpaduan desain diwujudkan dengan material plat baja kokoh hingga membentuk pola mosaic bercorak bata.

Baca Juga: Memiliki Ciri Khas dan Nilai Budaya Tionghoa, Gerbang ‘Cap Go Meh’ Batas Singkawang-Bengkayang Diresmikan

“Hadirnya empat patung singa di setiap sisi melambangkan perlindungan untuk menjaga Kota Singkawang agar menjadi makmur, damai, aman, dan harmonis,” katanya.

Menurutnya, konsep desain gerbang selatan dirancang dengan pendekatan kontemporer terhadap aneka elemen tradisional khas kota singkawang. Bentuk utama gerbang merupakan penyederhanaan dari atap ‘seribu kelenteng’ pada Kota Singkawang yang dikombinasikan dengan bentuk tungku naga, sebuah peninggalan budaya kerajinan keramik Singkawang.

Kemudian siluet naga kembar dan mutiara menyimbolkan perarakan naga pada Festival Cap Go Meh yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran.

“Kedua naga dibalut oleh struktur material besi dengan pola susunan bata. corak tersebut menjadi representasi produksi batu bata lokal khas singkawang. Sepasang patung singa dihadirkan pula pada kedua sisi gerbang sebagai simbol penjaga kota singkawang,” ujarnya.

Dikatakan Sekda, dimensi pintu gerbang selatan ini dengan ukuran lebar bersih gawang dalam 17 meter, lebar bersih gawang luar 27 meter, tinggi bersih gawang dalam 10 meter dan tinggi bersih gawang luar 14,25 meter.

“Sedangkan struktur yang dipilih mengunakan beton-baja dan finishing baja wf-plat besi,” ujarnya.

Sementara untuk perencanaan/desain dan pelaksanaan pintu gerbang selatan ini didukung oleh Team Leader & Arsitek Prinsipil, Hendyanto Lim, Team Leader Struktur, Ir. Herman Sapar Budjang dan Team Pengarah dan Tata Letak Pelaksanaan oleh Dinas PUPR Kota Singkawang.

“Untuk sumber dana pembangunan gerbang selatan ini sepenuhnya dibantu/disumbang oleh Bapak Soedomo Mergonoto sebagai CEO PT Kapal api global,” ujarnya.

Baca Juga: Gerbang ‘Mahligai Pesisir’ Batas Singkawang-Sambas Diresmikan, Tjhai Chui Mie: Momen Kebahagian dan Kebanggaan

 

Tags :

Leave a comment