Mahasiswa Unisma KKN PPM di Thailand

22 November 2022 12:43 WIB
Ilustrasi

MALANG, insidepontianak.com - Tiga mahasiswa Universitas Islam Malang atau Unisma mengembangkan eksistensi mereka di kancah internasional, berkiprah dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di Tha-it Suksa School, Nonthaburi Pak Kret Bangkok, Thailand.

KKN PPM ini dimulai sejak 14 November 2022 sampai 9 Februari 2023, yang di ikuti oleh Suriati, Aliya Erdina dan Alvianur Salamah Rahayu. Ketiganya merupakan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Agama Islam.

"Kami masih seminggu disini. Tentu kami ingin berbuat yang terbaik disini, dengan belajar dan mengajar di sekolah ini," ujar Ketua Kelompok KKN PPM, Suriati, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Satarudin Apresiasi Kolaborasi Jurnalis dan Polresta Pontianak Gelar Turnamen E-Sport

Suriati selaku ketua kelompok KKN PPM menerangkan, bahwa KKN PPM adalah kegiatan intrakurikuler.

Program ini memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Metode dengan memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, tidak semua mahasiswa bisa melaksanakan tugas KKN di luar negeri, karena mereka harus melalui berbagai tahapan seleksi, terutama seleksi kemampuan bahasa Inggris.

Baca Juga: Hadirkan Listrik yang Andal, PLN Siap Sukseskan BIMP-EAGA di Pontianak

Diakuinya, untuk penempatan timnya tidak mengalami kesulitan, karena di Thailand sendiri Unisma telah memiliki jejaring kerjasama, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.

"Selama satu minggu ini mereka telah melaksanakan tugas mengajar di Tha- it Suksa School. Sekolah ini lengkap, mulai jenjang SD, SMP dan SMA. Jadi kami bertiga berbagi tugas, ada yg mengajar SD, ada yang ngajar SMP, dan ada yang mengajar di SMA," tuturnya.

Suriati dan dua temannya yang ikut KKN PPM di Thailand mengaku bersyukur mendapat kesempatan bisa mengajar di sekolah luar negeri.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Prancis vs Australia Grup D Piala Dunia 2022 di Qatar

Karena menurutnya, banyak pengalaman yang mereka dapatkan dari program ini. Salah satunya diberi kesempatan untuk mengajar Bahasa Indonesia di SMA Tha-it Suksa.

"Saya merasa bersyukur dan bangga karena dapat melaksanakan KKN di luar Negeri. Apalagi siswa-siswi disini sangat antusias untuk belajar bahasa Indonesia sehingga membuat saya semangat untuk mengajar," ungkapnya.

Sejauh ini menurut dia tidak ada kendala yang berarti. Hanya ada beberapa tantangan yang harus mereka hadapi, salah satunya bahasa, karena tidak semua guru atau siswa di Tha-it Suksa School memahami Bahasa Inggris.

"Kami harus beradaptasi di lingkungan yang baru ini. Sebab mayoritas tidak bisa berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris," ucap Suriati.***


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar