Es Krim Tip Top Medan, Lebih Bersalju dan Tak Mudah Cair: Kualitas Terjaga Sejak Zaman Belanda

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Es krim adalah menu yang sangat biasa di Indonesia, begitu juga di Medan. Namun, bagaimana jika ada es krim yang rasanya terjaga sejak zaman Belanda? Jawabnya adalah es krim Tip Top. Tip Top merupakan nama restoran yang sudah ada sejak zaman Belanda di Medan. Selain es krim, restoran ini juga menawarkan menu ala Eropa, China, dan Nusantara. Restoran Tip Top bisa dikatakan rumah makan legendaris di Medan. Selain karena sudah berumur tua, ada sejak zaman Belanda, rasanya pun tak pernah luntur, apalagi es krimnya. Mengutip ksmtour.com, Selasa (30/5/2023), es krim Tip Top Medan ini dibuat dengan menggunakan resep tradisional. Rasanya yang dingin dan menyegarkan membawa Anda bernostalgia mengenang zaman dahulu. Selain itu, cara pembuatannya pun masih menggunakan mesin yang berasal dari zaman Belanda. Dengan begitu, cita rasa dari es krim di tempat ini pun terasa khas. Dari tekstur, es krim di Restoran Tip Top terlihat sama dengan es krim kebanyakan, tapi tidak rasanya. Es Krim Tip Top terasa lebih bersalju dan padat. Ia tidak mudah cair walaupun didiamkan cukup lama. Pun, rasa manisnya pas dan tidak membuat rasa haus. Menariknya, es krim yang ditawarkan oleh restoran ini tidak menggunakan bahan pengawet apapun. Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk menjaga kualitas serta cita rasa yang telah dimiliki oleh restoran legendaris ini. Dan, Restoran Tip Top bukan sekedar kedai es krim. Restoran satu ini menjual menu-menu legendaris yang sudah ada sejak pertama kali Tip Top dibuka. Bahkan tungku kayu bakar untuk mengolah masakan masih dipakai hingga saat ini. Usia tungku itu lebih tua daripada negara Indonesia. Awalnya, restoran ini bernama Jangkie dan berlokasi di Jalan Pandu. Jangkie berdiri pada 1929 dan khusus berjualan kue. Pada 1934, kedai itu pindah ke daerah Kesawan (kini bernama Jalan A Yani, Kecamatan Medan Baru) dan berubah nama menjadi Tip Top. Selain itu, suasana restoran tua tapi terawat tetap dipertahankan. Mulai dari etalase, kursi dan meja makan, semuanya bernuansa lawas. Resep yang digunakan oleh rumah makan ini pun masih menggunakan resep turun temurun. Jadi, jangan heran jika melihat banyak wisatawan asing di tempat ini karena memang suasananya serasa berada di zaman dahulu saat penjajahan. Tepatnya, era kejayaan tembakau Deli. Sebagai informasi, menu yang ditawarkan oleh restoran ini beragam dan menggunakan bahan-bahan yang halal. Mulai dari daging sapi, lidah sapi, berbagai jenis seafood hingga daging unggas. Tempat ini pun buka dari setiap hari dari pukul 8 pagi hingga pukul 11 malam. Dan, satu hal lain yang menarik di Tip Top adalah para pelayan. Mereka memakai kemeja putih atau kemeja motif batik dipadukan dengan celana panjang bahan warna hitam. Tidak lupa peci sebagai penutup kepala, semakin membawa tamu ke masa jadul nan penuh kenangan. Begitulah, ketika ke Medan, mungkin Restoran Tip Top ini bisa menjadi pilihan. Selain suasana dan menunya yang legendaris, tentu ada es krim yang fisiknya lebih bersalju dan tak mudah cair. (Adelina). ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar