Terungkap Fakta-Fakta Seorang Ayah di Ciledug, Tangerang Simpan Jasad Bayi dalam Kulkas

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Kasus seorang ayah di Ciledug, Tangerang yang menyimpan jasad bayi kandungnya dalam kulkas kini mengungkap beberapa fakta baru. Diketahui sebelumnya, seorang ayah dengan inisial S (40 tahun) yang berdomisili di Ciledug, Tangerang mengakui perbuatan menyimpan jasad bayi di dalam kulkas selama dua harian sebelum melaporkan ke pihak RT setempat. Selama dua hari itu, S terpaksa menyimpan jasad bayi di dalam kulkas asal Ciledug, Tangerang ini beralasan tidak mampu mengurus pemakaman yang layak untuk mendiang buah hatinya itu. Usai diketahui secara publik, kini jenazah balita malang tersebut telah dimakamkan dengan layak pada Selasa (4/7) kemarin. Dalam pengakuannya usai diperksa oleh Polsek Ciledug, beberapa fakta unik dari kasus ini berhasil diungkap oleh pihak kepolisian dan pemerintah setempat. 1. Meninggal dalam Kandungan Sebelumnya, S tengah mengantarkan istrinya AA (33 tahun) ke RSUD Kota Tangerang untuk melahirkan pada Minggu (2/4). Nasib tidak berpihak kepada keluarga pasangan S dan AA, bayi yang dilahirkan ternyata sudah menemui ajalnya tatkala keluar ke dunia. Kapolsek Cildedug, AKP Diorisha Surya mengatakan bahwa penyebab kematian bayi tersebut lantaran AA mengalami pendarahan. "Bayi tersebut meninggal saat masih dalam kandungan karena istrinya mengalami pendarahan pada usia kandungan delapan bulan," ucap Diorisha, pada Jumat (7/7). 2. Tak Mampu Makamkan Diorisha kemudian menjelaskan tatkala mengetahui buah hatinya lahir dalam keadaan meninggal dunia, S membawa jenasah bayi tersebut kerumah pada Minggu (2/4) sore. Sesampai dirumahnya, dia merasa kebingungan untuk menguburkan jenasah anaknya. Lantaran tidak memiliki ekonomi yang mapan untuk mengurus penguburan, akhirnya suami AA pun menyimpannya di dalam freezer. "Dia (S) tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug sehingga bayi dimasukan ke freezer dulu sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan," kata Dorisha sebelumnya pada wartawan, Rabu (5/7). 3. Bacakan Yasin Sebelum Simpan Bayi dalam Freezer Tidak hanya itu saja, meski S merasa tidak mampu mengurus penguburan bayinya yang baru saja meninggal dunia. Pria yang berusia 40 tahun tersebut sempat membacakan surah Yasin sebelum akhirnya menaruh bayi ke freezer. Adapun alasan pelaku menyimpan jenasah di dalam freezer, S mengaku bahwa dirinya sempat melihat rumah sakit menaruh mayat di dalam lemari pendingin. "S membacakan Yasin dan kemudian memasukkan jenazah bayi ke dalam freezer. Alasan S memasukkan jenazah ke dalam freezer adalah melihat jenazah dikeluarkan dari pendingin di RS," tambahnya. Usai membiarkan jasad tersebut membeku, S mengurus surah kematian ke pihak kelurahan dan camat. Tatkala selesai, barulah pada hari Selasa (4/7) dia mengeluarkan jenasah bayinya dan memakamkan dengan layak. "Jenazah dimasukkan ke dalam freezer dari jam 8 malam. Pada hari Selasa (4/7), S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari freezer untuk dimakamkan di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang," tutur Diorisha. 4. Istri S Masih Kritis Pasca melahikan buah hatinya, kondisi AA hingga kini masih belum kembali normal seperti sedia kala hingga hari Jumat (7/7) ini. Diorisha menjelaskan, bahwa wanita berusia 33 tahun tersebut sedang berada dalam kondisi kritis di RSUD Kota Tangerang. "Kondisi istri S sampai saat ini masih kritis dan dirawat di RSUD Kota Tangerang," terang Kapolsek Ciledug kepada wartawan, Jumat (7/7). 5. Camat Bantu Buatkan KK hingga BPJS Karena pasangan S dan AA datang dari keluarga yang kurang mampu, pihak pemerintah setempat mencooba untuk mebiayai perawatan AA hingga pemakaman bayi mereka berdua. Camat Ciledug, Marwan menjelaskan bahwa AA merupakan wanita yang menjadi warga Bogor dan tidak memiliki identitas Ciledug, Tangerang. Karena berada dalam situasi genting, pihaknya telah membantu untuk membuatkan Kartu Keluarga (KK) tunggal hingga KTP bagi AA. Adapun status S, dirinya tidak termasuk dalam anggota KK yang dibuatkan oleh pihak kecamatan. Sebab, mereka berdua diketahui menikah secara siri. "Kemari kita langsung respons, kita langsung buatkan KK baru dan KTP baru. KK tunggal atas nama dia sendiri (AA). Iya kan nikah siri nggak ada surat, nggak sah kan. Jadi atas nama dia," kata Marwan kepada wartawan, Kamis (6/7). Terkait biaya persalinan hingga perawatan AA di rumah sakit, pemerintah setempat juga membantunya membuatkan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). "Kita sudah ke sana kelurahan sudah standby, kita yang bantu semua, jagain anak bikin BPJS, KTP, KK. Insyaallah dia free semua dibayarin APBD dibayarin pemerintah karena sudah sah penduduk kita," tambah Marwan. Itulah sederet fakta-fakta dari kasus seorang ayah di Ciledug, Tangerang simpan jasad bayi di dalam kulkas, yang berhasil diungkap oleh pemerintah setempat dan pihak kepolisian. (Dzikrullah) ***

Leave a comment