Mengenal Kecap, Nama Pelengkap Masakan yang Berasal dari Kata Ke'tsiap, Ini Sejarahnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Kini siapa yang tidak kenal dengan kecap, pelangkap masakan yang nyaris selalu ada di dapur-dapur masyarakat. Namun, siapa yang tahu kalau namanya berasal dari kata "ke'tsiap"?

Ya, ke'tsiap adalah kata yang identik dengan Tionghoa. Artinya, kecap sejatinya berasal dari Negeri Tirai Bambu dan menjadi pelengkap masakan di sana.

Sejarahnya, ke'tsiap kemudian masuk ke Nusantara dan populer menjadi pelengkap masakan. Namun, karena penyebutannya terasa kurang pas, namanya pun menjadi kecap.

Melansir gramedia.com, Jumat (10/11/2023), pada dasarnya, kecap bukanlah produk bumbu penyedap yang berasal dari Nusantara, tetapi kecap sendiri diperkirakan sudah ada sejak 300 tahun sebelum masehi.

Para bangsa Romawi menggunakan kecap sebagai penambah rasa makanan pada saat itu. Namun, pada masa Romawi penyedap rasa tersebut bukan kecap namanya melainkan liquamen.

Dari seri cita rasa yang ditawarkan, liquamen memang memiliki rasa yang hampir mirip dengan kecap buatan Tionghoa. Sedangkan untuk bahan baku pembuatan liquamen adalah petis teri, cuka, minyak, dan merica.

Pada 1699, orang Tionghoa menggunakan jenis saus serupa yang memiliki nama ke’tsiap. Ke’tsiap pun mengalami perkembangan secara terus menerus hingga menggunakan bahan baku kedelai hitam sebagai racikan utamanya.

Pada saat sebagian orang Tionghoa melakukan ekspansi hingga ke wilayah Asia Tenggara, mereka bertahan hidup dengan metode berjualan ke’tsiap di beberapa Kawasan Melayu seperti wilayah Singapura, Indonesia, Thailand hingga ke Filipina.

Penggunaan nama ke’tsiap terbilang cukup sulit diucapkan hingga akhirnya berubah penyebutannya menjadi kecap. Pun soal rasa, kecap berkembang di setiap negara dan tentunya disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat.

Pada awalnya, para pedagang Tionghoa yang datang ke Indonesia membawa berbagai macam jenis barang untuk ditukarkan dengan hasil bumi serta olahan khas Indonesia.

Salah satu barang yang dibawa oleh para Tionghoa pada saat itu adalah kecap asin atau soy sauce. Akan tetapi, kultur budaya masyarakat Jawa ternyata tidak begitu suka dengan kecap asin.

Dari situlah, para pedagang Tionghoa mulai melakukan pengembangan pada kecap yang disesuaikan dengan selera masyarakat Jawa. Gula kelapa menjadi alternatif bahan baku yang ditambahkan ke dalam kecap asin hingga menjadi kecap manis.

Sejak saat itu lahirlah kecap manis yang sudah disesuaikan dengan lidah masyarakat Jawa yang memang begitu suka dengan citra rasa manis.

Dan, pada 1882 mulai dibangun pabrik kecap pertama di Indonesia. Lokasi pembangunan pertama pabrik kecap tersebut adalah di wilayah Pasar Lama, Tangerang. Pabrik kecap tersebut dikelola oleh Teng Hang Soey.

Setelah itu, bermunculan pabrik kecap lain serta merek dagang alias cap. Ujung-ujungnya, kini, kecap yang berasal dari kata ke'tsiap pun seakan tak bisa lepas dari masakan secara umum di Nusantara.

Demikian soal sejarah kecap di Indonesia. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment