Sepekan Tak Hujan, BMKG Deteksi 165 Titik Panas di Kalbar, Kabut Asap Mulai Muncul di Pontianak

21 Juli 2024 18:54 WIB
Ilustrasi - Petugas Damkar melakukan pemadaman kebakaran lahan di Jalan Reformasi, Gang Pertanian, Kamis (21/3/2024) siang. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – BMKG Supadio Pontianak mendeteksi 165 titik panas di beberapa daerah di Kalimantan Barat.

Titik panas ini mulai muncul seiring sepekan tak turun hujan. Cucaca panas memicu kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya, kini Pontianak mulai diselimuti kabut asap.

Petugas BMKG Supadio Pontianak, Reni mengatakan, temuan 165 titi panas yang tersebar di sejumlah daerah di Kalimantan Barat dipantau menggunakan sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan Moderate-resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS).

“Pemantauan ini memungkinkan deteksi titik panas secara akurat di seluruh provinsi," ucap Reni mengutip Antara, Minggu (21/7/2024).

Menurutnya, titik panas terbanyak ditemukan di Kabupaten Sanggau dengan jumlah 64 titik. Kabupaten Bengkayang mengikuti dengan 31 titik, sedangkan Landak tercatat memiliki 14 titik panas.

Titik panas juga terpantau di Ketapang sebanyak 13 titik, Kapuas Hulu (9, dan Melawi (8). Kubu Raya dan Sekadau masing-masing memiliki 7 titik, Sintang (5), Sambas (4), dan Mempawah (3).

Sementara, informasi cuaca menunjukkan bahwa selama 24 jam terakhir, tanggal 20-21 Juni 2024 pukul 07:00 WIB, Kalbar mengalami kondisi berawan.

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang di beberapa daerah. Seperti Kabupaten Sanggau, Sekadau, Landak, Melawi, Sintang, dan Kapuas Hulu.

“Hujan ini diharapkan dapat membantu meredakan kondisi kebakaran yang mungkin timbul akibat titik panas," tuturnya.

Untuk mengantisipasi cuaca panas ini, BMKG Supadio mengimbau pihak-pihak terkait, seperti pemerintah daerah dan dinas terkait, untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, serta memantau secara berkala titik-titik panas yang terdeteksi.

"Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait sangat penting untuk menjaga lingkungan dan mencegah bencana yang lebih besar," pesannya.***


Penulis : Antara
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar