Kabut Asap Melanda, Dinkes Sambas Imbau Masyarakat Gunakan Masker

29 Juli 2024 15:59 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Eko Prabowo. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah))

SAMBAS, insidepontianak.com - Kabut asap mulai melanda Kabupaten Sambas, akibat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla seiring kemarau yang terjadi hampir tiga pekan belakangan.

Kabut asap menyebabkan pencemaran udara. Memicu peningkatan penyakit. Terutama infeksi pernapasan akut atau ISPA.

Karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengimbau seluruh masyarakat agar menggunakan masker. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.

Dengan cara itu, berbagai ancaman penyakit yang ditimbulkan oleh paparan kabut asap bisa dicegah dan diminimalisir.

“Saat ini, kita dalam status siaga darurat kabut asap. Maka, masyarakat harus waspada, jaga kesehatan dan gunakan masker saat keluar rumah," pesan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Eko Prabowo.

Menurutnya, situasi kabut asap di Kabupaten Sambas, memang masih dalam kategori tidak berbahaya. Tapi bukan berarti situasi ini dianggap sepele.

Sebab, potensi peningkatan kabut asap memungkinkan menyusul cuaca panas esktrem masih akan terjadi hingga beberapa pekan ke depan, dan kondisi ini sangat memicu peningkatan kebakaran lahan.

BPBD Deteksi 5 Titik Api

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sambas sendiri telah melaporkan lima titik api ditemukan di lima kecamatan.

Di antaraya, di Kecamatan Jawai, Teluk Keramat, Tangaran, Paloh, dan Selakau. Titika pi ini dipastikan peristiwa kebakaran lahan.

"Sesuai info dari kecamatan yang kami terima, di Selakau Timur sudah ada terjadi kebakaran, tapi masih dalam lingkup kecil," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sambas, Murjani, Senin (29/7/2024).

Menurutnya, kebakaran lahan yang terjadi di lima kecamatan ini tak lepas dari efek dari cuaca ekstrem kemarau.

"Cuaca sangat panas beberapa hari ini, kita khawatirkan potensi kebakaran hutan kembali terjadi seperti tahun sebelumnya, yang sangat berdampak pada kita semua," katanya.

Selain tidak ada hujan, lanjut dia, kebakaran hutan ini terjadi karena ulah oknum yang melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, sehingga dapat merembet ke lahan lain.***


Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar