Uni Afrika Kutuk Serangan Bom di Somalia
MOGADISHU, insidepontianak.com - Ketua Uni Afrika (AU) Moussa Faki Mahamat, mengutuk pengeboman, di Pantai Liido, Somalia.
Serangan mengerikan itu dilaporkan telah menewaskan puluhan warga sipil dan puluhan orang lainnya luka-luka.
"Saya mengutuknya," tulis Ketua Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, di X mengutip Antara.
Ia juga menyampaikan belasungkawa terdalam kepada mereka yang kehilangan orang-orang tercinta akibat dari serangan keji ini.
"Teruslah membangun solidaritas dengan rakyat dan pemerintah federal Somalia untuk berjuang melawan terorisme," seru Mahamat.
Para pemimpin regional, termasuk Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Presiden Djibouti Ismail Omar Guelleh, juga mengutuk serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai lebih dari 63 lainnya.
Perdana menteri Ethiopia mengatakan bahwa negara Tanduk Afrika tersebut sangat berduka atas korban tewas dan yang terluka akibat serangan tersebut.
"Menargetkan warga sipil menunjukkan keputusasaan para penjahat itu," kata Guelleh dalam sebuah pernyataan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Somalia dengan keras mengutuk serangan teror tersebut.
Adapun Pantai Liido yang menjadi target serangan teror tersebut adalah tempat yang populer bagi warga Somalia untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman serta menikmati keindahan garis pantai Somalia.
"Menargetkan lokasi ini adalah tindakan keji yang perlu dikutuk dengan sangat keras," kata Perwakilan Khusus Sementara Sekretaris Jenderal PBB untuk Somalia, James Swan, dalam sebuah pernyataan.
Pantai Liido sering dikunjungi oleh warga sipil, pejabat keamanan, dan pebisnis. Kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda, al-Shabaab, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, setidaknya tujuh orang tewas dan empat terluka dalam ledakan bom pinggir jalan yang mengenai minibus yang membawa penumpang sipil yang bepergian ke Jowhar, ibu kota administratif negara bagian Hirshabele.
Ledakan tersebut adalah serangan kedua dalam waktu kurang dari 24 jam di Somalia yang telah lama dilanda ketidakamanan, dengan ancaman utama berasal dari kelompok teroris al-Shabaab dan Daesh/ISIS.
Sejak tahun 2007, al-Shabaab telah berperang melawan pemerintah Somalia dan Misi Transisi Uni Afrika di Somalia (ATMIS), sebuah misi multidimensional yang diotorisasi oleh AU dan diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB.
Kelompok teroris tersebut telah meningkatkan serangan sejak Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menyatakan "perang habis-habisan" terhadap kelompok tersebut.***
Penulis : Antara
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment