Parah, Alasan Tidak Ada Dana, Pemkot Singkawang Tiadakan Apel Sumpah Pemuda, KNPI : Acara Seremonial Kok Bisa

27 Oktober 2022 13:53 WIB
Ilustrasi

 

SINGKAWANG, insidepontianak.com - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober mengajarkan bangsa Indonesia akan pentingnya sebuah persatuan.

Maka sudah seyogyanya Hari Sumpah Pemuda mesti diperingati dengan khidmat sebagai bentuk mengenang jasa para pahlawan.

Berbagai instansi dan lembaga di penjuru daerah, peringatan Hari Sumpah Pemuda ini setidaknya diperingati dengan apel atau upacara. Bahkan jauh hari sebelumnya, peringatan tersebut telah disiapkan secara matang.

Tapi Hari Sumpah Pemuda sepertinya tidak dianggap bermakna bagi Pemerintah Kota Singkawang. Hanya alasan tidak ada anggaran, apel sekali dalam setahun merefleksikan kebangkitan pemuda di daerah, justru nihil dilaksanakan.

Setidaknya hal itu disampaikan Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Pemuda Nasional Indonesia atau KNPI Kota Singkawang, Ghozali, keterangan resminya, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Paolus Hadi: Teruslah Menjadi Pemuda Mengukir Sejarah

Ia mengungkapkan apel Hari Sumpah Pemuda bakal tak digelar oleh Pemkot Singkawang. Alasannya tak masuk dalam anggaran.

Penjelasan itu ia peroleh saat berdiskusi pada Senin (24/10/2022) bersama Asisten Pemerintahan terkait upacara Hari Sumpah Pemuda, yang biasa dilaksanakan oleh Pemkot.

“Dengan tegas Bagian Setda Pemerintahan bilang tidak ada upacara dan tak ada dianggarkan," kata Ghozali menirukan penjelasan pihak Pemkot.

Tidak hanya Bagian Setda Pemerintahan, kata Ghozali. Ungkapan senada juga dilontarkan oleh instansi yang membidangi kepemudaan.

"Begitu juga dengan Disparpora sebagai leading sector, bilang tidak ada agenda upacara di sini," kata Ghozali.

DPD KNPI menyayangkan penjelasan Pemkot bahwa upacara peringatan untuk pemuda tersebut tidak dilaksanakan. Menurut Ghozali Hari Sumpah Pemuda sesungguhnya tak sekadar acara seremonial. Lebih dari itu, upacara maupun apel merupakan salah satu penanda komitmen terhadap perjuangan bangsa.

"Kami sungguh menyayangkan dan perihatin atas Pemkot Singkawang. Hari ini seolah-olah Sumpah Pemuda bukan merupakan acara yang sakral lagi bagi Pemkot. Padahal jelas, cikal bakal kemerdekaan NKRI dimulai dari hasil Kongres Pemuda tahun 1928," kata Ghozali.

Kalaupun alasan anggaran lalu peringatan Sumpah Pemuda tidak dilaksanakan, Ghozali balik mempertanyakan kegiatan seremonial lainnya yang telah digelar Pemkot, dan terkesan malah menghamburkan anggaran.

Baca Juga: Pemuda Bengkayang Serukan Tolak Radikalisme di Hari Sumpah Pemuda

"Yang sangat disayangkan di satu sisi Pemkot lebih sering menghambur-hamburkan anggaran untuk kegiatan seremonial-seremonial belaka," sesal Ghozali.

Lebih lanjut Ghozali mengkritik kebijakan Pemkot yang dinilai tidak memperhatikan kepentingan generasi muda.

"Sudah beberapa tahun ini kebijakan Pemkot sangat sedikit sekali yang berhubungan dengan pengembangan kepemudaan. Bahkan dua tahun belakangan bisa dikatakan nihil," tutur Ghozali.

 

Leave a comment