Becak Motor Raja Jalanan Kota Medan, Ini 10 Ciri dan Gunanya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Salah satu ikon Kota Medan adalah becak motor. Bagaimana tidak, moda transportasi ini adalah raja di jalanan kota terbesar nomor tiga di Indonesia itu. Dikatakan raja karena becak motor nyaris memenuhi jalanan yang di Medan. Dia bisa melaju cepat, menyalip dan menyelip, hingga sering dijadikan kambing hitam sebagai biang kemacetan. Nyatanya, becak motor adalah solusi di jalanan bagi warga Medan. Bentuknya yang unik, ongkosnya yang bersaing, hingga kegunaannya yang beragam adalah kelebihan yang tidak bisa dihindari. Karena itu, banyak pelancong yang ketika tiba di Medan ingin sekali naik becak motor. Mereka tergoda dengan suara mesinnya yang menggebu dan cara lajunya yang seperti tidak ada aturan. Ya, becak motor adalah raja jalanan. Setidaknya ada kalimat, "Ketika becak motor berbelok, yang tahu hanya pengemudi dan Tuhan saja." Terlepas dari itu, yang jelas, becak motor adalah sebuah evolusi dari becak dayung (pakai sepeda). Awalnya, becak ditempeli mesin dua langkah (2-tak) buatan Jerman. Cara menghidupkan becak ini bukan dengan stater baterai tetapi dengan cara dikayuh (dayung) terlebih dahulu. Sebagai informasi, di Medan ada juga yang menyebut becak motor sebagai becak mesin. Belakangan banyak yang menyingkat becak motor menjadi betor atau bentor, selain bemoru (becak motor model baru). Mengutip semedan.com, Selasa (23/5/2023), dahulu di Medan sempat ada yang namanya helicak alias helikopter becak. Dinamakan demikian karena tempat duduk penumpang seperti berada dalam kabin helikopter. Lucunya, tidak ada yang menyebut becak motor sebagai becak kereta. Padahal, sepeda motor di Medan disebut kereta dan motor biasanya digunakan untuk menyebut mobil. Begitupun, tidak jelas sejak kapan becak motor mulai beroperasi di Medan, namun ada yang mengatakan sejak 1960-an. Berikut sembilan ciri dan guna becak motor di Medan: 1. Penumpang duduk di samping pengemudi. Hal ini berbeda dengan becak-becak di kota lain yang umumnya penumpang berada di depan pengemudi. 2. Dirakit dengan tambahan roda dan diberi jok tempat duduk untuk penumpang. Jadi, tidak ada industri becak mesin secara pabrikan (dibuat secara massal di pabrik) melainkan dirakit secara manual. 3. Ukurannya sama dengan bodi mobil mini (city car). Kalau pengemudinya lincah, becak dapat memutar balik arah tanpa harus belok berputar. 4. Kecepatan atau laju becak motor sama kencangnya seperti sepeda motor dan pengemudinya wajib mengenakan helm. 5. Muatannya bisa lebih dari 5 orang: tiga di bangku penumpang, dua duduk di pagar atau besi depan bangku penumpang, dan satu di jok belakang pengemudi. 6. Dapat dimanfaatkan untuk membawa barang. Rangka atap bisa dibuka dengan mudah seperti katup sebuah payung (terpal). 7. Soal ongkos tidak ada kepastian, tergantung jarak dan muatan juga kelihaian tawar-menawar antara penumpang dan pengemudi. 8. Biasanya memakai sepeda motor Honda, Kawasaki, TVS, KTM, dan sebagainya. Dan, biasanya dibeli melalui cicilan kredit. 9. Berbeda dengan becak motor di wilayah Sumatra Utara lainnya seperti Kota Pematangsiantar yang menggunakan motor gede seperti BSA atau Kota Padangsidimpuan yang menggunakan Vespa. Demikianlah sedikit informasi soal becak motor di Medan. Moda transportasi yang dianggap raja jalanan di Medan. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment