Kari Bihun Khas Medan, Nikmatnya Ayam Kampung dan Betis Sapi Berkuah Rempah: Tanpa Jejak Minyak di Mulut

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Selain soto atau mie sop, Medan juga punya makanan berkuah lain yang sudah melegenda. Yakni, kari bihun. Ketenaran makanan ini bahkan sudah melintas pulau. Bihun menjadi faktor penting pada menu khas Medan ini. Tidak seperti kari kebanyakan, pemilihan daging juga bisa meminimalisir minyak. Meski begitu, bukan kari namanya jika tidak kaya rempah. Kari bihun khas Medan ini sangat kaya rempah, ini dapat dilihat dari warna kuahnya yang merah kekuningan. Mengutip tukangngider.com dan phinemo.com, Jumat (26/5/2023), tempat makan kari bihun yang paling legendaris di Medan adalah Rumah Makan Tambona. Warung ini berada di Jalan Mangkubumi, Kecamatan Medan Maimun. Sebagai informasi, rumah makan ini awalnya berdiri di Kota Pematangsiantar pada 1972. Lalu, pada 1982 berdiri di Jalan Mangkubumi Medan. Kini warung ini punya beberapa cabang di Jakarta. Tambona adalah kata yang berarti enak sekali. Nah, sesuai namanya, rumah makan ini memang tidak pernah sepi pembeli. Terbukti dalam setiap harinya, sejak pukul tujuh pagi, ratusan mangkuk kari bihun laku di warung ini. Kuahnya yang merah kekuningan menebar aroma gurih dan wangi rempah yang sedap. Terihat potongan daging sapi berwarna cokelat gelap berseling dengan tulang-tulang ayam kampung yang besar, potongan kentang rebus, dan bihun. Kari ini terasa gurih namun tidak berlebihan. Gurihnya alami, bukan karena tambahan penyedap rasa. Meski terlihat sangat pekat, kari bihun ternyata tidak meninggalkan jejak minyak di mulut dan tenggorokan. Rasanya dagingnya kuat karena berasal dari bagian shank atau betis sapi yang masih ada ototnya. Daging sapi bisa sangat empuk karena direbus 5-6 jam dengan api kecil. Selain bagian betis, ada juga kikil dan babat, selain itu tidak dipakai karena terlalu berminyak. Ayam kampung lain lagi, meski tulangnya besar-besar, tekstur dagingnya sangat lembut. Rumah makan ini hanya menggunakan ayam pejantan untuk isian kari. Usianya juga tidak boleh terlalu tua supaya tetap empuk. Lalu soal bihun yang menjadi khas, dia berasa kenyal dan lembut. Bihunnya pilihan, tidak sama dengan bihun kebanyakan karena didatangkan khusus dari Pematangsiantar dengan ukuran lebih besar, namun kelembutan dan kekenyalannya sangat pas. Yang jelas, pemakaian banyak rempah jadi kunci kelezatan kari. Ada hampir 10 macam rempah yang dipakai termasuk kunyit dan kapulaga. Rempah lalu dicampur kaldu tulang ayam kampung dan santan sebagai bahan pembuatannya. Santan yang dipakai pun harus yang segar dan proses perebusannya bisa sampai 4-5 jam. Jadi, rasa gurihnya alami dari kaldu tulang ayam dan santan, tidak ada tambahan penyedap rasa. Biasanya kari bihun ini disajikan bersama dengan kentang yang telah dikukus sehingga tidak perlu nasi untuk membuat perut kenyang. Porsi kari bihunnya pun sangat besar, tapi jika ingin menambah nasi juga tersedia. Disediakan juga bawang merah dan cabai yang diiris untuk melengkapi hidangan, sehingga rasanya makin pedas mantap. Untuk harga, ayam kampung lebih murah dibandingkan daging sapi, dimulai 40 ribuan rupiah. Demikian sedikit informasi soal kari bihun di Rumah Makan Tambona. Tentu masih ada warung kari bihun lainnya di Medan, namun warung ini dianggap legendaris dan namanya pun telah melintas pulau. (Adelina). ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikaln

Berita Populer

Seputar Kalbar