Jumadi Desak Aktor Intelektual Kasus Dugaan Dosen Jadi Joki Loloskan Mahasiswa 'Bodong' S-2 Ilmu Politik Diungkap

18 April 2024 08:44 WIB
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Tanjungpura (Untan), Dr Jumadi. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Dosen senior, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jumadi mendesak aktor intelektual yang diduga melakukan kejahatan akademik, dengan memanipulasi nilai, untuk meloloskan mahasiswa 'bodong' S-2 Magister Ilmu Politik diungkap dan diberi sanksi tegas. 

Prakti itu diduga melibatkan oknum dosen sebagi joko. Jumadi meyakini, ada persekongkolan jahat yang melibatkan berbagai pihak. 

"Ini ada persekongkolan. Tapi pasti ada aktor intelektual yang mengatur agar mahasiswa yang tidak pernah ikut kuliah bisa mendapatkan nilai dan memasukkannya kedalam SIAKAD," tegas Jumadi, kepada Insidepontianak.com, Rabu (17/4/2024) malam. 

Jumadi mengaku mencuatnya kasus ini berawal ketika Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik, Nurfitri Nugrahaningsih mencurigai ada seorang mahasiswa yang tak pernah kuliah, tapi nilainya muncul di SIAKAD. 

Setelah ditelusuri, Jumadi pun menjadi korban mahasiswa 'bodong' yang menggunakan cara instan, memanfaatkan jasa 'joki nilai' yang diduga melibatkan oknum dosen itu. 

Jumadi mengaku tidak pernah memberi nilai kepada mahasiswa tersebut. Tapi, dalam Sistem Informasi Akademik atau SIAKAD yang menampilkan perkembangan akademik mahasiswa secara online, menampilkan nilai mahasiswa tersebut muncul. 

"Saya salah satu staf pengajar yang merasa dirugikan, karena nilai saya dipalsukan. Saya tidak pernah memberi nilai, kepada mahasiswa tersebut karena tidak pernah masuk kuliah," tegas Jumadi. 

Jumadi mengatakan, alasan dirinya tak memberikan nilai karena yang bersangkutan tidak pernah masuk kuliah. Jumadi sendiri mengajar dua mata kuliah di program S-2 Magister Ilmu Politik. Dua mata kuliah itu: Politik Desentralisasi dan Otonomi Daerah dan Legislasi dan Demokratisasi. 

"Dua mata kuliah ini ada nilainya. Padahal saya tak pernah memberi nilai. Bagaimana mau memberi nilai, yang bersangkutan tak pernah masuk," pungkasnya.(Andi)***

Leave a comment