Dewan Kalbar Desak Rektor Untan Bongkar Aktor Perjokian Nilai di Kampus S-2 Fisip
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin berharap Rektor Untan, Garuda Wiko membongkar oknum yang terlibat dalam isu 'joki nilai' yang libatkan dosen di Kampus Magister Ilmu Politik.
Heri mendorong, pihak-pihak yang terlibat agar diberi sanksi tegas. Terutama aktor intelektualnya. Sebab, ia meyakini, tak mungkin praktik manipulasi nilai hanya dikerjakan satu atau dua orang.
Legislator Golkar itu pun meminta, penanganan kasus ini dilakukan transparans. Sebab, kejahatan akademik itu telah membuat sentimen negatif terhadap lembaga perguruan tinggi.
"Kita berharap Dekan, Rektor Universitas Tanjungpura benar-benar bisa memberikan jawaban agar asumsi masyarakat tidak negatif," pesan Heri insidepontianak.com, Rabu (18/4/2024).
Bagi Heri, membongkar kasus ini bukan hal yang sulit. Sebab, sistem perkuliahan sudah diatur sedemikian rupa.
Untuk membuktikan seseorang mahasiswa aktif atau tidak mengikuti perkuliahan, maka sangat mudah ditelusuri lewat laporan akademik.
"Dia masuk kuliah ndak? Ujian ikut ndak? Kalau dak pernah masuk kuliah, ujian tak ikut, bagaimana cerita dapat nilai," terangnya.
Sementara itu, sosok pemberi nilai sendiri adalah dosen. Lalu nilai tersebut diserahkan ke akademik untuk diinput. Pertanyaannya kata Heri, apakah dosen di beberapa mata kuliah itu memberi nilai?
Jika memang dosen tak merasa memberikan nilai, maka kumingkinan nilai tersebut diisi orang akademik. Dan pasti atas perintah.
"Kalau dosen tak pernah memberi nilai, dugaan saya ada oknum akademik yang bermain mengisi nilai mata kuliah mahasiswa tersebut. Karena tidak mungkin nilai tiba-tiba muncul," ucapnya.
Untuk mengungkap kasus ini, maka dosen pengajar harus melakukan konfirmasi dan membuat pernyataan. Apakah nilai mereka dipalsukan atau memang ada yang belum memberi nilai.
"Kalau mereka (dosen) merasa tak memberi nilai harus ditelusuri siapa yang menginput nilai. Ini penting karena menyangkut integritas dosen selaku pengajar," terangnya.
Heri mencontohkan orang yang tak pernah kuliah dan tak paham dengan keilmuan sosial misalnya. Tiba-tiba mendapat nilai A. Artinya nilai tersebut merupakan kejahatan akademik yang merusak integritas seorang dosen.
Sebagai anggota DPRD Provinsi Kalbar, Heri mengingatkan ada pengawasan dan tindakan tegas jika memang ditemukan oknum dosen nakal memalsukan nilai. Sebab, integritas Untan menjadi taruhan.
"Jangan mahasiswa yang menggunakan joki tiba-tiba dapat nilai bangus. Ini mengkhianati proses dan merusak nama baik Untan yang selama ini dikenal baik," pungkasnya.(Andi)***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment