Wabup Ketapang Farhan Ingatkan Penanganan Stunting Tanggung Jawab Bersama

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

KETAPANG, insidepontianak.com -  Wakil Bupati Ketapang Farhan ingatkan penanganan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Artinya, semua punya peran untuk mengatasi persoalan ini.

"Stunting adalah permasalahan serius yang harus segera ditangani bersama, untuk membangun SDM indonesia saat ini dan kedepannya," ujar Farhan dalam sambutannya membuka kegiatan rembuk stunting di Hotel Grand Zuri Ketapang, Rabu (17/05/2023).

Adapun tema rembuk stunting yang kali ini, yaitu, "Bebaskan Keluarga dari Stunting Menuju Generasi Ketapang Yang Sehat, Cerdas dan Produktif Tahun 2023".

Farhan menekankan, tujuan kegiatan ini, untuk membangun komitmen bersama dalam upaya mengatasi stunting di Kabupaten Ketapang.

Sebab, stunting tidak bisa diabaikan penanganannya. Perlu keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, dalam penanganan stunting ini harus melihat banyak aspek.

"Seperti aspek kesehatan, aspek keluarga maupun aspek perilaku," terangnya.

Sehingga, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan generasi tangguh, sehat dan cerdas.

Untuk diketahui, saat ini, berdasarkan data prevalensi Kabupaten Ketapang di tahun 2022 dan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting sebesar 22,3 persen turun 1,3 persen dari tahun 2021 23,6 persen. Sedangkan target nasional sampai dengan tahun 2024 adalah sebesar 14 persen.

"Hal tersebut tentunya menjadi tanggung jawab berat bagi Kabupaten Ketapang yang tertinggal 1 tahun lebih untuk menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 8,3 persen," ucapnya.

Namun begitu, ia meyakini, jika semua pihak saling peduli dan tanggung jawab, maka pengentasan stunting bisa dilakukan dengan  baik.

"Maka, dalam kegiatan ini, seluruh stakeholder kita hadirkan, dengan tujuan agar kita dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih tepat dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Ketapang," tutur Farhan.

Selanjutnya ia kembali menegaskan kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Ketapang, untuk menyusun program dan strategi pendampingan kecamatan dan desa yang prevalensi stuntingnya tinggi.

"Khusus untuk 27 desa lokus tahun 2023, dan 14 desa lokus tahun 2024 menjadi perhatian serius bagi perangkat daerah, desa/kelurahan maupun stakeholder lainnya untuk mendukung pelaksanaan di masing-masing lokus tersebut," tegasnya.

Selain itu, orang nomor dua di Kabupaten Ketapang ini juga mengingatkan agar para peserta memberikan keakuratan dan keterpaduan data, dalam sistem pelaporan. Sehingga dapat merencanakan program dan kegiatan yang lebih efektif dan tepat sasaran.

"Rembuk stunting pada hari ini akan menjadi acuan untuk rapat koordinasi TPPS Ketapang. Maksimalkan pertemuan ini untuk menggali dan merumuskan hal-hal yang strategis," pesan Farhan.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama, dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting secara teratur, terarah melalui kerja nyata, tuntas, cerdas dan berkualitas.***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar