Edi Kamtono Temui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pontianak, Diskusi Program Pembangunan yang Jadi Prioritasnya

22 September 2024 18:33 WIB
Calon Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersama pimpinan daerah Muhammadiyah Kota Pontianak. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Calon Wali Kota Pontianak Periode 2024-2029, Edi Rusdi Kamtono silahturahmi menemui pengurus pimpinan daerah dan pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah Kota Pontianak, pada Sabtu (21/9/2024). 

Silaturahmi itu pun diisi dengan diskusi. Edi Kamtono menyampaikan sejumlah capaian pembangunan selama ia menjadi Wali Kota Pontianak, dan beberapa pembangunan yang juga mesti dilanjutkan. 

Misalnya program bantuan untuk guru, beasiswa untuk anak tidak mampu, hingga masalah drainase, yang ke depan menjadi prioritasnya untuk ditambah. 

“Beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu ini sebenarnya sudah kita lakukan, sehingga wajib sekolah 12 tahun ini bisa terwujud dengan bantuan APBD, dana hibah, atau bansos ini sampai sekarang masih berjalan,” ucap Edi. 

Dia juga memaparkan soal drainase di Pontianak yang menjadi fokus dalam infrastruktur, karena menurutnya, genangan Pontianak harus diatasi. 

“Memang Pontianak ini rendah, kendalanya karena kita bangun rumah rendah rumah beton, ini yang jadi maslaah. Sekarang di Kota Pontianak yang menggenangi halaman maupun jalan tinggal 30-40 persen dibanding dulu hampir 80 persen,” paparnya. 

Edi jabarkan skenario dengan upaya pompanisasi dan pembuatan pintu-pintu air, sehingga jika hujan turun upaya tersebut dapat mengatasi genangan yang ada di Pontianak. 

Dalam penataan bangunan, Edi juga berencana akan menata waterfront menjadi lebih baik, akan membangun masjid terapung, dan taman Al-Quran, serta taman terbuka lainnya. 

Pada pertemuan tersebut, Edi juga membahas terkait gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di Pontianak. Saat menjabat, Edi kerap kali meminta Satpol PP untuk mengamankan mereka, dan langsung dilakukan pembinaan. 

“Ini lebih dari 60 persen modus, sebenarnya mereka adalah ibu-ibu yang masih mampu, sehat dan bisa bekerja tapi modus mau mendapatkan uang yang cepat dan gampang,” ucapnya. 

Edi juga menerangkan terkait masalah stunting di Pontianak, pada tahun 2022 saat dirinya masih menjabat angka stunting turun dari 24,6 persen menjadi 19,4 persen, di tahun 2023.

“Nah sekadang saya liat 14,6% terjadi penurunan. Penyebab stunting ini memnag kita tidak bisa melihat anak setelah lahir kurang gizi misalnya, tapi ternyata saat anak masih di dalam kandungan. Faktor kemiskinan dan pengetahuan terkait pola makan jadi pengaruh,” jelasnya. 

Dengan sejumlah paparan tersebut, Edi yakin dan optimis akan membangun, menata, serta menyelesaikan masalah yang ada di Pontianak menjadi lebih baik.***


Penulis : Abdul Halikurrahman/ril
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar