Jokowi: 'Hubungan dengan Megawati Baik-Baik Saja' dan Tanggapi Tudingan Dinasti Politik

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Presiden RI, Joko (Jokowi) Widodo sebut hubungannya dengan PDIP ataupun Megawati Soekarnoputri masih baik-baik saja.

Dikabarkan sebelumnya, hubungan antara Jokowi dan Megawati ataupun PDIP sedang kendor. Hal ini disebabkan, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anaknya menjadi Cawapres dari kandidat Prabowo Subianto.

Pengangkatan Gibran inilah yang menganulir dugaan keretakan antara Jokowi dan Megawati. Alih-alih mendukung partainya yang mengusung Ganjar-Mahfud, putra Presiden ini malah mencalonkan diri dari kubu Prabowo.

Dari sinilah kemudian, diketahui terdapat kabar miring terkait rusaknya keharmonisan antara Jokowi kepada PDIP, atau juga kepada Megawati. Namun, secara tegas Presiden ke-7 ini menegaskan bahwa keduanya masih berkomunikasi.

Pernyataan terkait hubungan yang masih kondusif ini tidak datang dari orang lain. Jokowi langsung mengkonfirmasinya di depan wartawan.

"Baik-baik saja," kata Jokowi di depan awak media, setelah ditanyakan mengenai keharmonisan kedua belah pihak, pada Selasa (24/10).

Selain menanggapi isu tentang keretakan Jokowi dengan PDIP dan Megawati. Presiden ke-7 ini juga menanggapi masalah tudingan terbaru, akhir-akhir ini masyarakat menuding bahwa dirinya sedang menciptakan dinasti politik.

Tudingan ini muncul, setelah Koalisi Indonesia Maju (KIM) dengan bangga diri, menyatakan bahwa sosok Gibran Rakabuming Raka secara resmi akan menjadi Calon Wakil Presiden di kubu Prabowo Subianto.

Tidak hanya itu saja, status terkini dari putera Jokowi ini juga diketahui masih aktif menjabat sebagai Walikota Solo. Selain itu, menantu Jokowi Bobby Nasution juga aktif memerintah daerah Medan sebagai Wali Kota.

Anak terakhir, yakni Kaesang juga bakalan bertarung demi memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) di kawasan Depok dari partai PSI.

Tiga figur dari keluarga Jokowi inilah, kemudian memunculkan praduga bahwa Presiden ke-7 sedang membangun dinasti politik. Terlebih lagi, Gibran sudah bakalan bertarung di kontestasi Pilpres 2024.

Ketika ditanyakan perihal dinasti politik ini, Jokowi dengan santainya mengembalikan semua penilaian terhadap masyarakat.

Di level dasar inilah, menurutnya demokrasi terbentuk. Sebab, semua pemilihan tentang Pilpres, Pileg, Pilkada dan lainnya yang menentukan adalah suara masyarakat sendiri.

"Dan dalam pemilihan pun baik itu di pilkada, di pemilihan walikota, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, pemilihan presiden. Itu semuanya yang memilih itu rakyat, yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu juga rakyat. Bukan kita, bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi," ujarnya.

Di dalam praktek politik, isu tentang penunjukan Gibran sebagai Cawapres oleh KIM menimbulkan polemik sendiri. Pasalnya, Walikota Solo ini diketahui masih terdaftar sebagai anggota aktif dari PDIP.

Ketika ditanyakan oleh wartawan, Gibran menjawab sudah menemui Ketua Umum PDIP, Puan Maharani. Bahkan, dirinya juga mengaku telah bertatap muka langsung dengan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP).

"Sudah Mbak Puan dan Pak Arsjad. Kemarin Jumat malam saya sudah komunikasi dengan Mbak Puan dan Pak Arsjad, itu jawaban saya," ujar Gibran, Senin (23/10). (Dzikrullah) ***


Penulis : admin
Editor :
Tags :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar