Imbas Perekrutan PPPK, Anggaran Infrastruktur Kabupaten Sanggau 2025 Alami Penurunan
SANGGAU, insidepontianak.com -- Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sanggau tahun 2025 mengalami penurunan.
Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan tersebut adalah besarnya pembiayaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Sanggau.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sanggau yang membidangi urusan pembanguan infrastruktur, Yeremias Marselinus.
Yeremias menerangkan, pembayaran gaji dan tunjangan PPPK menjadi beban berat yang ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sanggau.
"Pembangunan kita agak dikurangi agar bisa memenuhi PPPK sehingga tidak ada masalah di kemudian hari," ungkap Yeremias saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Sanggau pada Senin (13/1/2025) siang.
Yeremias menyadari, dengan anggaran yang minim, pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya tidak akan bisa maksimal di tahun 2025. Terlebih, Kabupaten Sanggau sangat luas, 15 kecamatan terdiri dari 163 desa dan 6 kelurahan.
"Kalau bicara cukup, tentu ini tidak cukup, untuk bisa membangun Sanggau ini lebih baik. Tetapi tapi kita berusaha untuk melakukan pemetaan supaya nanti yang mana dulu kita selesaikan dulu," pungkasnya.
Kemudian, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Aris Sudarsono membenarkan adanya penurunan pada anggaran untuk infrastruktur. Ia menerangkan anggaran yang dialokasikan untuk infrastruktur ditahun 2025 berkisar Rp.151 miliar. Dampaknya, jumlah paket pekerjaan jalan dan konstruksi berkurang.
"Ini tentunya turun dari tahun 2024 yang sebesar Rp. 203 miliar," katanya.
Dengan anggaran yang minim, Aris Sudarsono memastikan pihak tetap melanjutkan beberapa proyek-proyek prioritas, seperti peningkatan struktur jalan Tayan-Meliau, kemudian jalan Kedukul-Balai Sebut dan pembangunan Rumah Adat di Kecamatan Sekayam.
"Itu yang masih kita prioritaskan, rencananya kita usulkan sebagai paket strategis daerah," ujarnya.
Kemudian, Aris menambahkan, paket pekerjaan yang bersumber dari DBH Sawit juga berkurang, ditahun 2025 hanya ada satu ruas jalan yang akan dikerjakan. Tahun sebelumnya, terdapat empat ruas jalan yang ditangani dengan DBH Sawit.
"DBH Sawit 2025 itu untuk paket tadi peningkatan struktur jalan Tayang Meliau, sekitar 9,8 miliar," ujarnya. (Ans)
Penulis : Ansar
Editor : Dina Prihatini Wardoyo
Leave a comment