Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Pasokan Awal Tahun Dalam Kondisi Aman

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

BONTANG, insidepontianak.com — Hingga kini tercatat sebanyak 235.143 ton urea subsidi, serta 49.911 ton NPK Phonska dan 10.156 ton NPK Formula Khusus, telah dipasok Pupuk Kaltim dari lini satu untuk memenuhi kebutuhan hingga lini 3 dan 4 sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tiap daerah.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memastikan ketersedian stok pupuk dalam kondisi aman di awal 2024, baik untuk sektor subsidi maupun non subsidi.

Kepastian ini sebagai bentuk dukungan korporasi terhadap ketahanan pangan dan peningkatan sektor pertanian tanah air, dengan memastikan pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani di seluruh wilayah distribusi perusahaan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengungkapkan hingga saat ini ketersediaan stok gudang di seluruh wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim yang berdasarkan pada Wilayah Rayonisasi Penyaluran Pupuk Urea dan NPK subsidi sangat mencukupi serta dipastikan jauh di atas kebutuhan petani dalam menghadapi musim tanam mendatang.

Sementara untuk sektor non subsidi juga telah disiapkan Pupuk Kaltim dengan pasokan diatas rata-rata, untuk menjaga tingginya permintaan diluar pupuk subsidi.

Tercatat sebanyak 360.029 ton Urea non subsidi dan 23.470 ton NPK non subsidi juga telah didistribusikan ke gudang beserta distributor resmi Pupuk Kaltim di seluruh wilayah.

"Proses distribusi pun telah berjalan sejak Desember 2023, dan hingga kini ketersediaan pasokan di gudang kami pastikan aman," tegas Soesilo usai memantau kondisi gudang dan kesiapan pasokan 2024 di sejumlah daerah.

Menurutnya Pupuk Kaltim secara berkala menyalurkan pasokan sesuai kebutuhan di tiap wilayah sekaligus menjamin tidak adanya kekosongan stok di pasaran.

Petani pun diminta tidak perlu khawatir karena Pupuk Kaltim terus memperbarui data pasokan melihat tingkat distribusi yang terealisasi secara berkala.

Dari hal tersebut, ketersediaan pasokan yang ada di tiap daerah akan terus terpantau mulai dari lini satu, khususnya untuk sektor subsidi yang disesuaikan dengan data pemerintah di tiap daerah.

Bahkan per 31 Desember 2023, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 834.490 ton pupuk subsidi, terdiri dari 737.204 Urea subsidi dan 60.684 NPK Phonska dan 36.602 NPK Formula Khusus bersubsidi.

"Jadi petani tidak perlu khawatir akan pasokan, Pupuk Kaltim menjamin stok akan selalu tersedia. Baik untuk sektor subsidi maupun non subsidi yang disalurkan sesuai dengan aturan pemerintah," kata Soesilo.

Ia menambahkan pemantauan langsung di tiap wilayah dilakukan Pupuk Kaltim secara kontinyu agar tidak ada kesenjangan antara laporan dengan kondisi riil di lapangan. Terlebih dengan segera masuknya musim tanam periode pertama 2024.

Maka permintaan pupuk yang dipastikan meningkat pun disikapi secara cermat dan tepat sesuai kebutuhan di tiap wilayah.

"Kami terus memperkuat data kebutuhan di lapangan, dengan pemantauan langsung di tiap gudang yang ada di seluruh wilayah. Sehingga kondisi riil akan kebutuhan pupuk dengan pasokan yang ada tersinkronisasi dengan baik," urai Soesilo.

Terkait adanya rencana penambahan subsidi pupuk pada tahun ini oleh Pemerintah, pun disambut baik Soesilo, yang menyebut akan mendukung secara maksimal implementasi di lapangan.

Apalagi melihat kapasitas produksi dan realisasi target di tahun 2023, maka penambahan pasokan pada 2024 ini juga optimis mampu dipenuhi dengan baik.

Ia melanjutkan, Pupuk Kaltim sangat siap mendukung realisasi penambahan pasokan pupuk bagi petani, tidak hanya di sektor subsidi tapi juga non subsidi. Dimana Pupuk Kaltim memiliki lima pabrik Amonia, lima pabrik Urea dan tiga pabrik NPK, serta didukung 137 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kesiapan ini pun bagian dari komitmen perusahaan untuk terus berupaya maksimal dalam mendorong sektor pertanian nasional, utamanya untuk mengantisipasi penurunan produksi pertanian akibat fenomena kekeringan ekstrim El Nino agar ketahanan pangan tetap terjaga dengan baik.

"Pupuk Kaltim akan terus berkoordinasi dengan Pupuk Indonesia untuk hal tersebut, sehingga kebutuhan pasokan bagi petani seiring adanya rencana penambahan subsidi oleh Pemerintah bisa terealisasi secara maksimal," tutupnya. ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar