Diet Harus Jadi Gaya Hidup, Ahli nutrisi Pola "Conscious Diet" Bisa Turunkan Berat Badan Berkelanjutan
PONTIANAK, insidepontianak.com - Diet menurut pakar nutrisi harusnya menjadi gaya hidup untuk mencapai tujuan kesehatan atau penurunan berat badan berkelanjutan yang optimal dengan menjalani "Conscious Diet".
"Diet yang disadari adalah kunci untuk mencapai kesehatan optimal sehingga orang perlu didorong untuk memahami cara menemukan diet yang sesuai dengan kebutuhan unik," kata Pakar Nutrisi dan Kebugaran Dr Yovi Yoanita dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul "Conscious Diet" seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dr. Yovi Yoanita, seorang ahli di bidang nutrisi, kebugaran, dan anti-aging, membagikan pengalaman serta keahliannya yang luas dalam buku tersebut dengan lebih dari 19 tahun pengalaman praktik.
Sarjana dari Fakultas Kedokteran dan Magister Kesehatan Masyarakat dengan spesialisasi Ilmu Gizi dari Universitas Padjadjaran itu lebih lanjut menyatakan setiap orang perlu memiliki kesadaran baru dalam pola makan sehat yang diperkenalkan melalui "Conscious Diet".
"Diet tersebut tidak hanya membahas cara menemukan diet yang sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran dalam menjalani diet," ujar pendiri YClinic yang telah menyelesaikan fellowship di bidang anti-aging dan kesehatan mental fungsional.
Dalam buku "Conscious Diet", Dr Yovi membahas secara mendalam topik-topik penting seperti faktor emosi, cheating, hormon stres, dan hormon insulin yang memengaruhi diet.
Buku ini juga mengulas tentang empat tipe tubuh, yakni adrenal, ovarium, tiroid, dan liver yang masing-masing memiliki kebutuhan diet yang berbeda sehingga melalui "Conscious Diet" diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih sadar dalam menjalani pola diet yang sehat dan berkelanjutan.
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat. Angka obesitas di tanah air meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Pada tahun 2019, angka obesitas di Indonesia mencapai 14 persen dan kini meningkat menjadi 25-26 persen.
Obesitas menjadi masalah yang perlu segera ditangani, karena merupakan faktor risiko untuk penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, dan hipertensi.
Obesitas pada anak-anak dan remaja juga menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan, meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. (ANT)
Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment