Merawat Orang Demensia Seberapa Sulit? Yuk Cari Tahu Berbagi Tugas untuk Pasien

3 Oktober 2024 13:40 WIB
Ilustrasi caregiver merawat lansia demensia/PIXABAY

PONTIANAK, insidepontianak.com - Para ahli mengingatkan bahwa caregiver (perawat) orang dengan demensia sebaiknya berbagi tugas dengan anggota keluarga lainnya.

"Bukan dibebankan kepada satu orang saja atau orang yang (tinggal) serumah. Harus bergantian," kata Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono dr. Asnelia Devicaesaria, Sp.N Subsp.NGD(K) dalam webinar tentang demensia Alzheimer yang diikuti dari Jakarta, Senin.

Pembagian tugas merawat orang dengan demensia penting dilakukan karena seorang perawat pun perlu waktu istirahat. Jadwal istirahat perawat orang dengan demensia bisa bervariasi, bergantung kebutuhan dan Asnelia menyarankan sekitar dua minggu sekali.

Asnelia mencontohkan sebuah kasus merawat orang tua yang demensia dilakukan oleh anak yang tinggal serumah. Ketika anak lainnya yang tidak tinggal serumah datang, maka dia bisa menggantikan tugas agar saudaranya bisa beristirahat.

Begitu juga dengan anak lainnya yang tinggal berjauhan, mereka bisa memberi dukungan finansial, misalnya. Asnelia juga mengingatkan untuk rajin berkomunikasi, termasuk lewat telepon atau panggilan video, agar interaksi tersebut menjadi ritme dan orang demensia tidak mudah melupakan anak yang tinggal berjauhan tersebut.

Asnelia menekankan pada kasus demensia, ketika orang tua sudah tidak mengenali anaknya, bukan berarti sudah tidak menyayangi.

Penyakit Alzheimer, salah satu penyebab demensia, adalah degenerasi otak yang bisa menurunkan fungsi kognitif secara progresif seiring pertambahan usia. Perjalanan penyakit tersebut bahkan bisa dimulai 20 tahun sebelum ditemukan gejala-gejala spesifik Alzheimer.

Gejala Alzheimer antara lain ialah kehilangan memori secara progresif dan bertahap, gangguan eksekutif (misal penglihatan, penalaran, kesulitan mengelola uang, gangguan atensi (kehilangan orientasi waktu, tempat dan orang), merasa bingung dan gelisah, gangguan fungsi bahasa (sulit menemukan kata, bicara tidak selesai), perubahan perilaku dan kehilangan kemampuan mengurus diri sendiri.

Untuk menentukan apakah seseorang terserang demensia (termasuk demensia Alzheimer), diperlukan pemeriksaan oleh dokter spesialis saraf. (ant)


Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar