Plh Sekda Kalbar Ajak Semua Pihak Kolaborasi Kendalikan Inflasi

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Pelaksana harian atau Plh Sekda Kalbar Christianus Lumano menyampaikan, tingkat inflasi di Kalbar masih terkendali.

Ia mengungkapkan, tercatat inflasi pada September 2023, month to month sebesar 0,08%, dan year to date 1,3%, serta year to year2,26%. Menurutnya, anggka ini menunjukan stabilitas.

Keberhalian menjaga stabilitas inflasi ini tak lepas dari kerja keras seluruh pemerintah kabupaten/kota di Kalbar dalam melakukan operasi pasar.

“Kondisi ini harus dijaga agar tetap stabil sampai akhir tahun 2023,” pesan Christianus Lumano, saat membuka Rakor Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan-Pengendalian Inflasi di Provinsi Kalimantan Barat, di Hotel Alimoer Kubu Raya, Senin (30/10/2023).

Oleh karena itu, ia mengajak semua instansi terkait terus berkolaborasi melakukan langkah-langkah strategis menjaga stabilitas inflasi sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

“Dalam menjamin pasokan dan stabilitas harga pangan, diperlukan upaya mencegah lonjakan harga di pasar, sehingga masih terjangkau oleh masyarakat,” ucapnya.

Di sisi lain, pemetaan terhadap sumber pasokan bahan pangan baik dari sisi produksi lokal, maupun pasokan luar dan kelancaran distribusi, juga menjadi kunci pengendalian inflasi.

“Ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” katanya.

Ia pun menegaskan, Pemprov Kalbar berkewajiban menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis.

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pemahaman dan kerja sama dalam meastikan ketersediaan stok pangan agar tidak terjadi gejolak harga, yang dapat menimbulkan polemik dan keresahan di masyarakat.

"Oleh karenanya, pengendalian terhadap  Inflasi harus dilakukan bersama-sama, karena dampaknya yang sangat besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," pesannya.

Untuk diketahui, tingginya inflasi biasanya terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen, kenaikan harga bahan pokok, kenaikan permintaan pasar, tekanan atau terbatasnya produksi dan pasokan, serta kurangnya distribusi barang dan jasa.

Salah satu kelompok barang yang paling sering memberikan andil inflasi adalah kelompok barang bahan makanan, khususnya bahan pangan pokok. Oleh karena itu, kelompok barang bahan makanan mendapat perhatian serius dari pemerintah.***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar