Prosedur Pemasangan Gigi Palsu, Pahami agar Tak Ada Efek Samping

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Pemasangan gigi palsu tidak bisa sembarangan. Anda harus tahu terlebih dulu soal prosedur agar efek samping yang tidak diinginkan bisa terhindar.

Secara umum, salah prosedur bisa mengakibatan efek samping berupa masalah pada mulut. Itulah sebab, Anda wajib paham kondisi dalam pemasangan gigi palsu.

Ya, gigi palsu adalah sesuatu yang tak alami. Artinya, pemasangan sesuatu yang tiruan tentu ada prosedur agar tidak menimbulkan efek samping.

Melansir halodoc.com, Jumat (17/11/2023), umumnya tujuan pemasangan gigi palsu tiruan adalah untuk menggantikan gigi yang hilang karena berbagai hal. Juga berarti mengembalikan fungsi gigi untuk mengunyah dan berbicara.

Gigi palsu pun bisa memperbaiki penampilan dan meningkatkan kepercayaan diri serta melindungi gigi yang masih ada.

Orang yang membutuhkan gigi tiruan biasanya adalah yang berusia 60 tahun ke atas. Sebab, di usia ini, gigi mulai sering tanggal.

Pun, alat bantu tersebut juga bisa untuk siapa saja yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang kehilangan gigi, termasuk anak-anak.

Namun, Anda juga perlu tahu bahwa ada beberapa risiko yang bisa terjadi dari pemasangan alat bantu tersebut. Misalnya nyeri pada gusi, gusi berdarah, dan bengkak pada gusi.

Nah, berikut prosedur pemasangan gigi palsu secara umum:

  • Dokter akan memeriksa rongga mulut secara menyeluruh.
  • Dokter mengambil foto rontgen untuk melihat posisi gigi dan tulang secara lebih detail.
  • Ahli gigi akan mencetak gigi tiruan dengan bahan yang Anda pilih, sesuai cetakan gigi yang telah dokter buat sebelumnya.
  • Dokter akan memasangnya pada rongga mulut.

Lalu,ketika gigi palsu telah terpasang, maka Anda pun harus melakkan ini untuk perawatan:

  • Lepaskan gigi palsu dari mulut.
  • Bersihkan seluruh rongga mulut dengan menggunakan sikat gigi yang lembut.
  • Jika menggunakan lem, bersihkan juga sisa-sisa lem dari gusi.
  • Cuci dengan lembut di bawah air mengalir.
  • Letakkan handuk di bawah air mengalir atau penuhi wastafel dengan air guna menjaga agar tidak retak bila terjatuh.
  • Bersihkan dengan sikat dan pembersih khusus secara perlahan.
  • Bilas dengan air bersih.

Sebagai informasi, seiring berjalannya waktu, akibat pemakaian sehari-hari gigi palsu bisa saja mengalami kerusakan. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi keausan pada gigi palsu dan perubahan pada wajah, gusi, serta tulang rahang yang berkaitan dengan usia.

Pada sebagian besar kasus, gigi palsu dapat bertahan hingga 5 tahun atau lebih tergantung dari perawatannya. Karena itu, tidak ada patokan waktu khusus kapan harus mengganti gigi palsu.

Meski demikian, mengganti gigi palsu atau sekadar perbaikan sebaiknya dilakukan setiap 2-5 tahun sekali, tergantung kondisi dan pemakaian gigi palsu tersebut.

Demikian soal prosedur pemasangan gigi palsu plus cara merawatnya. Semoga bermanfaaat. (Adelina). ***

Leave a comment