Ini Dia Gejala dan Pengobatan jika Gendang Telinga Anda Pecah

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Mungkin Anda tidak begitu peduli dengan gendang telinga, tapi ketika dia pecah dan pendengaran terganggu, Anda baru sadar soal gejala dan pengobatan kondisi tersebut.

Ya, persis penyakit lain, sejatinya gendang telinga pecah memiliki gejala. Pun soal pengobatan, gendang telinga pecah sejatinya bisa diobati sendiri.

Tentu pengobatan mandiri bukan satu-satunya, untuk kasus yang lebih berat pasti membutuhkan bantuan medis. Jadi, ketika ada gejala gendang telinga pecah, segera periksa ke dokter THT.

Melansir yankes.kemkes.go.id, Senin (1/1/2024), gejala utama yang muncul saat gendang telinga pecah adalah nyeri hebat di telinga yang terjadi secara tiba-tiba.

Selain itu ada beberapa gejala lain yaitu:

  • Gangguan pendengaran
  • Demam
  • Gatal di telinga
  • Tinnitus atau suara berdenging di telinga
  • Keluarnya cairan berupa nanah yang bisa bercampur darah dari lubang telinga
  • Pusing atau vertigo
  • Mual dan muntah akibat vertigo
  • Kelemahan pada otot-otot wajah

Nah, ketika gejala itu muncul segeralah periksa. Dokter THT akan melakukan beberapa tes untuk mencari tahu penyebab pecahnya gendang telinga atau untuk memeriksa ada tidaknya gangguan pendengaran.

Tes yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Tes kultur pada cairan yang keluar dari telinga (jika ada), untuk memastikan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi telinga
  2. Audiometri atau tes garpu tala, untuk memeriksa kepekaan pendengaran terhadap beberapa suara dengan nada dan volume yang berbeda
  3. Timpanometri, untuk memeriksa respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan dengan menggunakan alat khusus yang disebut timpanometer

Setelah melakukan sekian tes itu, maka dokter akan memberikan obat-obatan. Yakni, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk obat tetes atau obat minum untuk mencegah atau mengobati infeksi telinga.

Dokter juga akan memberikan obat pereda nyeri. Selain itu akan dilakukan penambalan robekan atau lubang. Jika tidak dapat pulih dengan sendirinya, dokter akan mengoleskan bahan kimia dan memasang kertas khusus sebagai tambalan.

Penambalan ini akan merangsang proses penyembuhan gendang telinga sampai tertutup sepenuhnya. Dan terakhir, dokter akan melakukan pembedahan atau operasi.

Dengan kata lain, jika penambalan robekan atau lubang pada gendang telinga tidak berhasil, dokter akan melakukan operasi gendang telinga atau timpanoplasti, caranya mencangkok jaringan lain ke gendang telinga yang pecah.

Terlepas dari itu, sejatinya Anda pun dapat melakukan perawatan mandiri di rumah agar terhindari dari gendang telinga pecah atau robek.

Perawatan yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Menjaga telinga agar tetap kering dengan menggunakan penutup telinga atau alat khusus untuk menghindari masuknya air ketika mandi
  2. Menghindari aktivitas yang berisiko, seperti berenang, bepergian ke dataran tinggi, dan melakukan olahraga yang berat
  3. Tidak menahan napas di hidung saat bersin karena dapat meningkatkan tekanan pada telinga dan memperburuk kondisi
    Menahan keinginan untuk membersihkan telinga untuk sementara waktu hingga gendang telinga yang pecah pulih kembali
  4. Mengompres telinga dengan handuk kering yang hangat

Demikian soal perawatan dan gejala gendang telinga pecah. Semoga bermanfaat. (Adelina)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar