Inggris Kecam Revisi Doktrin Nuklir oleh Rusia

20 November 2024 09:35 WIB
Hulu ledak nuklir dari rudal balistik ditujukan ke atas untuk serangan nuklir. foto stok/PIXABAY
 
Istanbul, insidepontianak.com - Inggris pada Selasa (19/11) mengkritik keras keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, sebagai tindakan yang "tidak bertanggung jawab" dari "pemerintah Rusia yang jahat."

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengecam tindakan tersebut, menyebutkan sebagai contoh lain dari perilaku "tidak bertanggung jawab" Rusia di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina, menurut Sky News.

Berbicara kepada wartawan, juru bicara tersebut mengatakan: "Akan adil untuk mengatakan bahwa ini adalah contoh terbaru dari tidak bertanggung jawabnya yang telah kita lihat dari pemerintah Rusia yang jahat, dan kami tetap teguh dalam dukungan kami untuk Ukraina."

Pernyataan pemerintah Inggris muncul saat ketegangan meningkat menyusul laporan bahwa Moskow telah merevisi doktrin nuklir mereka, mengurangi hambatan untuk menyebarkan senjata nuklir dalam suatu konflik.

Kremllin telah membingkai perubahan tersebut sebagai hal yang diperlukan untuk keamanan nasional Rusia, yang menuai kritik dari para pemimpin Barat.

London menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina, sembari menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Kiev.

Komunitas internasional telah menyuarakan kekhawatiran mereka atas potensi konsekuensi dari perubahan kebijakan nuklir Rusia, dengan negara-negara anggota NATO memperingatkan adanya risiko global yang ditimbulkan oleh eskalasi apa pun yang melibatkan senjata nuklir. (ant)



Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar