Lionel Messi Jadi Pahlawan Argentina pada Piala Dunia 2022 Qatar, Lionel Scaloni Patut Dapat Pujian

17 Desember 2022 19:50 WIB
Ilustrasi
<p> p> <p><strong>Insidepontianak.comstrong> - Lionel Scaloni menorehkan sejarah di sepak bola Amerika Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Bersama Lionel Messi membawa Argentina ke partai final Piala Dunia 2022 Qatar.<br> <br>Argentina ke ambang kebesaran bersama Lionel Scaloni dengan pencapaian yang luar biasa sampai ke babak final Piala Dunia 2022 Qatar bersama Lionel Messi.<br> <br>Lionel Messi sepatutnya akan mendapat sorotan ketika Argentina menghadapi Prancis di final Piala Dunia 2022 Qatar hari Minggu berkat manajernya Lionel Scaloni.p> <p><strong>Baca Juga: <a href="https://www.insidepontianak.com/gaya-hidup/pr-4546111451/download-dan-nonton-the-first-responders-episode-10-makin-dingin-hubungan-detektif-jin-ho-gae-dan-ayahnya">DOWNLOAD dan NONTON The First Responders Episode 10: Makin Dingin Hubungan Detektif Jin Ho Gae dan Ayahnyaa>strong><br> <br>Potensi puncak dari karir Lionel Messi di Piala Dunia 2022 Qatar yang gemilang bisa saja berlalu begitu saja jika bukan karena manajernya Lionel Scaloni.<br> <br>Ketika FA Argentina (AFA) menjadikan pelatih U-17 Scaloni sebagai manajer sementara tim nasional mereka pada Agustus 2018.<br> <br>Argentina berada dalam kesulitan dan berjuang untuk menemukan nama terkemuka yang ingin mengambil peran setelah bencana Piala Dunia lainnya.<br> <br>Mereka patah hati setelah tersingkir oleh Prancis di babak 16 besar setelah kalah 4-3, dengan jimat mereka Messi telah mengumumkan pensiun internasionalnya.<br> <br>Dilansir dari hindustantimes.com Seorang mantan pemain, Scaloni berusia 40 tahun dan tidak memiliki pengalaman sebelumnya sebagai pelatih kepala.<br> <br>Setelah pensiun dari sepak bola profesional pada 2015, ia bergabung dengan staf kepelatihan Jorge Sampaoli sebagai asisten di Sevilla pada 2016.<br> <br>Ia mengikutinya ketika Sampaoli pindah ke Argentina dan menjadi staf di Rusia 2018.<br> <br>Setelah orang-orang seperti Diego Simeone, Marcelo Gallardo dan Mauricio Pochettino semuanya menolak tawaran untuk mengambil alih setelah bencana Piala Dunia Sampaoli.<br> <br>AFA memutuskan untuk mempromosikan Scaloni yang energik sebagai juru kunci sampai mereka dapat menemukan manajer permanen.<br> <br>Itu bukan langkah yang populer dan banyak pemain hebat Argentina, termasuk mendiang Diego Maradona, mengkritik keputusan tersebut.<br> <br>"Dia bahkan tidak bisa mengarahkan lalu lintas, bagaimana dia akan mengarahkan tim nasional. Apakah kita semua sudah gila?," kata Maradona pada 2018 dikutip dari hindustantimes.com (17/12/2022).<br> <br>Namun di tengah kebisingan, Scaloni terjebak, membawa serta mantan rekan setimnya Pablo Aimar, Walter Samuel dan Roberto Ayala sebagai asisten.<br> <br>Mereka memulai proyek renovasi dan menyuntikkan angin segar yang sangat dibutuhkan ke ruang ganti setelah empat kekalahan beruntun di final Copa America (2014-16) dan Piala Dunia 2014.<br> <br>Tanpa Lionel Messi, dia memenangkan empat dari enam pertandingan persahabatan pertamanya untuk memberinya posisi permanen.<br> <br>Dia memainkan peran utama dalam meyakinkan Messi untuk memikirkan kembali pensiun internasionalnya, yang berakhir setelah absen selama delapan bulan.<br> <br>Sejak itu mereka menciptakan ikatan yang memungkinkan Lionel Messi yang telah diremajakan untuk menikmati tahun-tahun terbaiknya bersama tim nasional.<br> <br>Setelah kalah di semifinal Copa America 2019 dari Brasil, mereka memulai 36 pertandingan tak terkalahkan yang luar biasa.<br> <br>Termasuk kemenangan katarsis 1-0 melawan Brasil di final Copa 2021, untuk meraih gelar mayor pertama mereka dalam 28 tahun.<br> <br>Pencapaian itu menghilangkan tekanan dari pundak Messi dan menciptakan ikatan lain, antara idola tim dan penggemar mereka.<br> <br>Itu yang bisa dibilang memberi mereka pondasi untuk berkumpul kembali setelah kekalahan mengejutkan mereka dari Arab Saudi di pertandingan pembuka Piala Dunia mereka. Mereka telah sempurna sejak itu.<br> <br>"Saya mencoba untuk tidak emosional tetapi sulit karena saya berada di tempat impian setiap orang Argentina. Mewakili negara saya adalah hal yang emosional," kata Scaloni<br> <br>Namun, lebih dari sekadar emosi yang membawa Argentina ke partai final Piala Dunia 2022 Qatar.<br> <br>Scaloni membuat perubahan penting setelah kekalahan dari Saudi dan memiliki keberanian untuk mendatangkan pemain muda Enzo Fernandez dan Julian Alvarez.p> <p><strong>Baca Juga: <a href="https://www.insidepontianak.com/gaya-hidup/pr-4546110916/turun-harga-tapi-spesifikasi-terbaik-hp-vivo-v23e-pilihannya-ram-dan-kamera-sangar-bos">Turun Harga Tapi Spesifikasi Terbaik: HP VIVO V23e Pilihannya, RAM dan Kamera Sangar Bos!a>strong><br> <br>Dia juga telah membuat perubahan penting pada sistemnya, menggunakan tiga bek melawan Belanda.<br> <br>Sementara tiga gelandang bertahan untuk menetralisir pemain hebat Kroasia Luka Modric pada babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar.<br> <br>Berkat ketajaman Scaloni, Argentina berada di ambang kejayaan dan sementara Lionel Messi akan mengklaim perhatian, pelatihnya layak mendapat pujian.***p> <br> Penulis : admin <br> Editor :
Tags :

Leave a comment

iklan

Berita Populer

Seputar Kalbar