Latah Itu Banyak Tipe dan Jenis, Tidak Bisa Disembuhkan: Kamu Masuk yang Mana?

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Menggoda orang yang latah mungkin menyenangkan, tapi sebaiknya jangan seiring-sering. Pasalnya, selain banyak tipe dan jenis, ternyata latah tidak bisa disembuhkan.

Memang para dokter menyebutkan ada empat tipe dan jenis latah, namun tak satu pun yang bisa memastikan ada terapi khusus yang bisa menyembuhkan penyakit itu.

Selain tipe dan jenis, dokter hanya bisa menyebutkan faktor kemungkinan hingga seseorang bisa latah. Itulah sebab, tidak mengagetkan orang yang memiliki gangguan ini adalah cara terbaik.

Mengutip hellosehat.com, Minggu (28/5/2023), salah satu teori menyebutkan bahwa latah terjadi sebagai respons yang ekstrem terhadap situasi tertentu yang dipengaruhi faktor budaya.

Namun, sejauh ini belum ada penelitian dan penjelasan medis yang mendukung penyebab dari gangguan ini. Jadi, bisa dikatakan jika penyebab dari latah itu sendiri belum diketahui secara pasti.

Akan tetapi, kondisi ini sering kali diyakini sebagai gangguan neuropsikiatri. Sebab, terkejutnya orang latah dianggap berlebihan dan tidak sewajarnya.

Di sisi lain, teori lain menyebutkan bahwa kondisi ini diakibatkan oleh gangguan neurologis somatik. Ini disebabkan oleh mutasi gen yang terjadi setelah pembuahan dan tidak diwariskan oleh orang tua atau diteruskan ke anak.

Selain itu, pengaruh budaya juga disinyalir mampu memengaruhi tingkat keparahan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari gangguan ini.

Sejauh ini belum ada studi yang spesifik mencari tahu mengenai penyebab dan mekanisme yang mendasari terjadinya latah. Hanya saja, sampai saat ini, faktor genetik dan lingkungan diyakin berperan dalam menyebabkannya.

Umumnya latah akan menurun saat stres atau kecemasan berkurang. Itulah sebab, mengurangi stres dan kecemasan pun bisa menjadi salah satu jalan untuk meredakan gangguan ini.

Yang jelas, setiap penderita kondisi ini bisa menunjukkan respons yang berbeda-beda setelah mendapat rangsangan yang tiba-tiba dan tak terduga.

Pada beberapa kasus, orang yang lebih muda cenderung mengalami latah yang lebih sering dan parah. Umumnya, intensitas dan tingkat keparahan dari gejala akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.

Selain usia, intensitas respons juga bisa dipengaruhi oleh kondisi fisik seseorang, seperti kelelahan, stres, atau dalam kondisi emosi yang tidak stabil. Seberapa sering seseorang terkejut bisa memengaruhi intensitas dan tingkat keparahan latahnya.

Adapun gangguan ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya. Sering kali orang yang mengalami kondisi ini dipancing terus menerus kelatahannya karena dianggap lucu dan menghibur. Padahal, hal ini bisa meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan.

Nah, berdasarkan respons atau gejala yang berbeda-beda tersebut, latah terbagi ke dalam beberapa tipe dan jenis, seperti di bawah ini:

1. Ekolalia

Ekolalia adalah pengulangan kata atau frase tertentu yang tak disengaja. Dikatakan, orang yang mengalami ekolalia seperti burung beo yang selalu mengulang perkataan orang.

Misalnya saat seseorang menyuruh jalan secara tiba-tiba, si penderita justru mengulang kata “Eh jalan jalan," dan bukan melakukan perintah tersebut.

2. Ekopraksia

Berbeda dengan ekolalia, seseorang yang mengalami ekopraksia justru membuat atau meniru gerakan tubuh tertentu secara berulang dan tidak sengaja saat ia terkejut.

Gerakan yang ditiru bisa berupa kegelisahan, gaya berjalan, atau bahasa tubuh orang yang ditemuinya.

3. Koprolalia

Bila ekolalia mengulang kata, seseorang yang latah koprolalia justru mengucapkan kata atau frasa yang tidak senonoh sebagai respons terkejutnya.

Ini bisa merujuk pada alat kelamin, kotoran, atau tindakan seksual. Koprolalia sendiri disebut sering menjadi salah satu gejala dari Sindrom Tourette.

4. Automatic obedience

Pada beberapa orang, respons kaget bisa ditunjukkan dengan mengikuti arahan atau bergerak sesuai dengan perintah orang yang mengagetkan, misalnya lari atau pukul.

Namun sebagaimana latah lainnya, arahan atau gerakan yang dilakukan tidak disengaja dan terjadi begitu saja secara otomatis.

Begitulah informasi soal latah, jadi mulailah berhenti menggoda mereka. Anda mungkin bisa tertawa, tapi mereka yang latah pasti lelah. (Adelina)***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar