Video Dua Wanita Adu Jotos di Makassar Viral di Medsos, Diduga Salah Satunya Pelakor

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Sebuah video yang merekam kedua wanita adu jotos di Kota Makassar viral di media sosial. Usut punya usut, mereka diduga pelakor dan istri sah. Video viral tersebut tengah menghiasi laman media sosial. Dari narasi yang beredar, kedua wanita yang terlibat perkelahian di Kota Makassar ini dipicu masalah cinta segitiga. Kisah duri dalam daging inilah yang memicu terduga istri sah berikan bogem mentah terhadap seorang pelakor di Kecamatan Panakkulang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Lokasi kejadian dinarasikan bertempat di salah satu kafe. Pengunjung yang melihat aksi gelut di depan mata mereka, langsung mengeluarkan handphone untuk merekamnya. Hingga kemudian, isi rekaman saling lempar bogem mentah itu viral di media sosial. Salah satu pengunggahnya adalah pemilik akun @makassar_info, pada Senin (31/7) kemarin. Di dalam video yang beredar, seorang wanita berbaju putih yang diduga sebagai istri sah mendatangi kafe. Dia terlihat duduk tenang bersama seorang wanita yang mengenakan pakaian hijau, diduga wanita ini sebagai pelakor. Keduanya awalnya hanya duduk-duduk santai. Tidak menunggu waktu lama, wanita berbaju putih itu berdiri dan menghampiri perempuan yang menjadi biang segala perpecahan rumah tangganya. Istri sah di dalam video menghampiri wanita pelakor bukan untuk saling tukar tegur sapa. Melainkan memberikan sebuah salam tangan mengepal ke wajah perempuan berbaju hijau. Saling tukar bogem mentah, cakar mencakar, dan jambak tak bisa dielakkan lagi. Mereka terlibat dalam sebuah perkelahian di dalam kafe. Sontak, aksi gelut tersebut menyita perhatian pengunjung lain. Tanpa mengindahkan sorotan mata mereka, wanita berbaju putih terus mencengkram rambut perempuan yang diyakininya sebagai pelakor. Selain aksi tangan bermain, perempuan yang berstatus sah dari seorang pria, naamun hatinya direnggut pelakor, terus mengeluarkan kata maakian. Kemudian terlihat seorang pria yang menghampiri mereka berdua. Nampaknya dia mencoba untuk melerai perkelahian tersebut. "Eh eh sudah, lepaski," ucap seorang pria. Akan tetapi, kalimat itu tidak mampu membuat mereka melepaskan jambakan. Bahkan wanita berbaju putih terus saja berikan ujaran bernada umpatan. "Kau ganggu suamiku, kenapa kau kasi tidur," kata dia. Tersebarnya video perkelahian dua perempuan di salah satu kafe di Kota Makassar memantik perhatian. Kebanyakan dari mereka menuliskan komentar yang menyalahkan perbuatan suami perempuan berbaju putih. "Yang salah bukan perempuannya, yang salah ya laki-lakinya. Kalau memang dia pribadi yang berkualitas, 1000 wanita pun yang datang ndak akan tergoda," timpal akun bang_ate92. "Dua wanita tersebut sebenarnya ndak salah, yang salah itu suaminya. Kenapa tongko mau selingkuh," ucap akun sultanirfandyy_ "Tidak ada pelakor jika tidak ada kalkulator, kelakuan laki-laki k*t*r," seloroh akun kaniakelvin88. Rupanya video tersebut tidak hanya sampai ke warganet saja. Keviralannya juga telah terdengar oleh telinga pihak kepolisian setempat. Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando K Sambolangi yang telah menerima aduan tersebut juga ikut berkomentar. Pihaknya tengah mendalami aksi perkelahian tersebut. "Iya ada ibu-ibu yang berkelahi, cuma kami belum tahu di mana. Kami sementara melakukan penyelidikan dan kami berharap yang merasa korban untuk melaporkan secara resmi ke polisi supaya kita proses," jelas Lando kepada awak media, Selasa (1/8). Lando juga menjelaskan, bahwa dugaan motif keributan antar dua wanita di dalam kafe menurutnya dugaan asmara. "Dugaan pelakor. Kita dengarnya seperti itu kan, tapi kita masih dalam proses penyelidikan. Kalau ada yang melapor, kami proses. Tempat dan waktunya itu kita belum tahu. Masih dalam penyelidikan," tandasnya. Video perkelahian antar kedua wanita yang diduga istri sah dan seorang pelakor di Makassar ini terus menjadi perhatian netizen. Bahkan kecaman yang mengalir ke pihak suami pun terus dilayangkan oleh mereka. (Dzikrullah) ***
Penulis : admin
Editor :

Leave a comment