Tes DNA Tidak Sekadar Soal Garis Keturunan: Ini Ragam Manfaat dan Jenisnya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Belakangan ini semakin marak soal tes DNA, terutama sejak banyak selebritis terlibat kasus garis keturunan. Ragam manfaat dan jenis tes itupun bak terkubur.

Ya, sejatinya tes DNA tidak hanya untuk mengetahui garis keturunan. Manfaat tes DNA, salah satunya, bisa untuk mengetahui penyakit pun tes ini banyak jenisnya.

Itulah sebab, tulisan ini berusaha memaparkan manfaat dan ragam jenis tes DNA yang tidak sekadar soal mengetahui garis keturunan semata.

Melansir alodokter.com, Sabtu (2/9/2023), secara umum manusia memiliki 46 kromosom di dalam setiap selnya. Kromosom-kromosom tersebut tersusun dari DNA atau deoxyribonucleic acid.

DNA merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang. Jadi, ketika seseorang memiliki kelainan genetik atau DNA, ia bisa mengalami penyakit tertentu.

Yang jelas, ada beragam jenis tes DNA dan masing-masing memiliki manfaat yang berbeda. Artinya, tes DNA atau tes genetik sebenarnya tidak hanya dilakukan untuk mengetahui garis keturunan atau identitas seseorang.

Dan, tes DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara. Semua cara dirancang untuk mengindentifikasikan perbedaan dan persamaan antara gen yang diuji.

Berikut ini adalah berbagai jenis dan manfaat tes DNA:

  1. Uji forensik

Serangkaian tes DNA bisa digunakan sebagai salah satu pemeriksaan untuk kepentingan forensik atau proses penegakan hukum.

Beberapa contoh tes DNA yang kerap dilakukan pada uji forensik adalah tes darah untuk menentukan darah korban atau pelaku pelanggaran hukum, tes sidik jari, dan proses identifikasi bagian tubuh korban kejahatan atau peristiwa tertentu.

  1. Maternity atau paternity test

Paternity test adalah tes DNA yang dapat digunakan untuk mengetahui identitas orang tua dari seorang anak. Tes ini memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, yaitu mencapai 99,9 persen.

Paternity test dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tes darah dan mengambil swab dari bagian dalam pipi untuk mengambil sampel dan mencocokan DNA dari orang tua dan anak.

  1. Uji praimplantasi

Dilakukan oleh pasangan yang merencanakan kehamilan melalui program bayi tabung atau pasangan yang berisiko memiliki anak dengan kelainan genetik tertentu, seperti penyakit sel sabit atau fibrosis kistik.

Untuk melakukan tes ini, beberapa sel telur dikeluarkan dari ovarium atau indung telur, lalu dibuahi dengan sel sperma di luar tubuh hingga membentuk bakal janin (embrio).

Selanjutnya, setiap embrio akan diperiksa apakah memiliki kelainan genetik tertentu. Setelah itu, dokter akan memilih embrio yang sehat untuk dipindahkan ke dalam rahim.

  1. Uji prakelahiran

Manfaat dari tes DNA uji prakelahiran adalah mendeteksi mutasi atau kelainan genetik pada kromosom janin. Tes DNA ini juga bisa dilakukan sebagai deteksi dini penyakit tertentu pada janin, misalnya sindrom Down dan sindrom Edward.

Ada dua jenis uji prakelahiran untuk kelainan genetik. Pertama, tes skrining prakelahiran yang dapat memberitahu Anda apakah janin memiliki kelainan.

Kedua, tes diagnostik prakelahiran yang dapat memastikan janin benar-benar memiliki kelainan tertentu, termasuk sindrom Barber Say.

  1. Uji pembawa atau carrier testing

Tes DNA juga bermanfaat untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen atau kondisi tertentu yang mungkin akan diturunkan kepada anak-anaknya.

Informasi seperti ini bermanfaat dalam membantu pasangan menentukan keputusan untuk merencanakan kehamilan.

  1. Uji prediksi

Uji prediksi dapat dimanfaatkan jika seseorang memiliki orang tua atau saudara dekat dengan penyakit keturunan tertentu. Tes ini dapat dilakukan dengan mengambil sampel darah atau air liur.

Melalui hasil uji prediksi, dokter dapat menyarankan tindakan pencegahan sejak dini mungkin sebelum gejala muncul dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Selain beberapa tes di atas, tes DNA juga bisa dilakukan untuk menentukan ras seseorang secara genetik dan silsilah keluarga, asal-usul nenek moyang, serta ras leluhur.

Yang jelas, tes DNA ini sudah bisa dilakukan di Indonesia, tetapi biaya yang perlu dikeluarkan untuk tes ini cukup besar.

Sebagai informasi, tes DNA umumnya dilakukan melalui pengambilan sampel darah atau jaringan tubuh, seperti kulit atau rambut.

Sebagian besar sampel menggunakan darah dari pembuluh darah, tetapi ada juga yang memanfaatkan sampel air liur.

Untuk tes DNA pada janin, sampel yang diambil biasanya berupa cairan ketuban atau sampel jaringan plasenta.

Setelah diambil, sampel tersebut kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya, diperlukan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk mendapatkan hasil tes DNA.

Jika keluarga Anda menderita penyakit genetik, tidak ada salahnya melakukan tes DNA untuk mengetahui apakah penyakit tersebut diturunkan kepada Anda atau anak Anda nantinya.

Demikian informasi soal tes DNA yang belakangan ini marak soal kasus garis keturunan para selebritis. Sebuah tes yang sejatinya banyak jenis dan manfaat. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment