Mengenal Penyakit Kronis Diabetes dan Dua Tipenya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Pada 14 November setiap tahun diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Penyakit kronis ini demikian meresahkan hingga banyak menimbulkan korban.

Ya, diabetes sebagai penyakit kronis dianggap sebagai salah satu pembunuh yang paling mematikan. Di Indonesia hanya kalah dari sakit jantung dan stroke.

Artinya, kewaspadaan agar tidak menderita penyakit kronis diabetes menjadi sebuah langkah yang paling bijak bagi manusia manapun.

Melansir alodokter, Jumat (16/11/2023), diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.

Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa atau kadar gula tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh. Pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Nah, tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Akibatnya, glukosa yang tidak diserap sel tubuh dengan baik akan menumpuk dalam darah.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa penderitanya.

Sebagai informasi, secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga memicu kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun.

Penyebab diabetes tipe 1 masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan penyakit ini terkait dengan faktor genetik dan faktor lingkungan.

2, Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi, yakni sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Akibatnya insulin yang dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah resistensi insulin.

Yang jelas, diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari saja.

Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik.

Beberapa ciri-ciri penyakit gula atau diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

  • Sering merasa haus atau sangat lapar
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Penurunan massa otot
  • Pandangan kabur
  • Urine mengandung keton
  • Tubuh mudah lelah dan lemas
  • Luka menjadi lebih sulit sembuh
  • Mudah mengalami infeksi, seperti di gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang juga bisa dialami penderita diabetes, antara lain:

  • Mulut kering
  • Gatal-gatal di kulit atau timbul prurigo
  • Disfungsi ereksi atau impotensi
  • Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki
  • Hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan
  • Bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) yang menjadi tanda resistensi insulin

Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada jenis diabetes yang biasa terjadi pada ibu hamil, yakni diabetes gestasional.

Diabetes jenis ini disebabkan oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, tetapi biasanya gula darah penderita akan kembali normal setelah masa persalinan.

Itulah sebab, selain pengobatan medis bagi penderita, pasien dianjurkan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak.

Pilihan makanan untuk penderita diabetes juga sebaiknya benar-benar diperhatikan. Demikian semoga bermanfaat. (Adelina)


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

ikalsm

Berita Populer

Seputar Kalbar