BNPB Imbau Warga Kabupaten Landak Siaga Bencana Banjir Susulan

26 Mei 2024 12:47 WIB
Sejumlah warga menggotong sepeda motor untuk melintasi ruas jalan di wilayah perkebunan kelapa sawit yang tergenang banjir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2024). (Antara/HO-BNPB)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga dan pemerintah daerah di Kabupaten Landak, meningkatkan kesiapsiagaan atas potensi bencana banjir dan longsor susulan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan banjir susulan di Kabupaten Landak berpotensi terjadi merujuk hasil prakiraan cuaca BMKG yang melaporkan wilayah ini berpotensi dilanda hujan intensitas tinggi.

"Menyikapi hal tersebut maka kami mengimbau kepada warga setempat supaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi banjir susulan serta longsoran di titik lainnya," pesan Abdul Muhari.

Dalam imbauannya BNPB mengharapkan kepada warga Kabupaten Landak untuk selalu memperhatikan dan mengikuti perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca BMKG.

Di samping itu, warga juga diharap mematuhi arahan atau panduan dari pemerintah Kabupaten Landak yang telah menerapkan status tanggap darurat selama 45 hari terhitung mulai tanggal 22 Mei - 6 Juli 2024.

Bila hujan telah mengguyur lebih dari 120 menit dan jarak pandang menurun hingga kurang dari 100 meter, maka masyarakat di pesisir sungai/lereng bukit diharapkan untuk segera berlindung atau mengevakuasi diri.

“Karena kondisi demikian membuka kemungkinan terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan lainnya,” lanjut Abdul Muhari.

Tim Pusdalops BNPB melaporkan ada lima kecamatan di Kabupaten Landak yang dilanda banjir akibat hujan deras, sejak Rabu, meski genangan air sudah berangsur surut.

Lima kecamatan itu di antaranya, Ngabang, Jelimpo, Kuala Behe, Air Besar, dan Kecamatan Sengah Temila.

Banjir tersebut saat ini sudah berangsur surut setelah sebelumnya menggenangi sebanyak 2.150 rumah warga dengan ketinggian muka air mencapai 1,7 meter.

Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa alam itu namun berdasarkan data sementara BNPB, setidaknya lima keluarga yang mengungsi ke posko pengungsian di Kantor Kecamatan Ngabang karena rumah mereka terdampak banjir cukup parah.

BNPB pun memastikan selain menjamin kebutuhan pokok warga terpenuhi selama masa tanggap darurat, pemerintah pun juga terus berupaya memulihkan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana banjir dan longsor tersebut.

Pemerintah Kabupaten Landak dan perusahaan perkebunan kelapa sawit setempat telah mengerahkan sebanyak dua unit alat berat untuk membantu perbaikan 3 unit jembatan penghubung yang rusak, dan membersihkan material longsor yang menutup akses jalan di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Jelimpo.***


Penulis : Antara
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar