Pj Gubernur Kalbar Harisson Ingatkan Distributor Tak Naikkan Harga Pokok

4 Juni 2024 15:51 WIB
Pj Gubernur Kalbar Harisson

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya melakukan pengendalian inflasi dengan menjaga stok dan distribusi bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Kalbar Harisson didampingi oleh para Kepala Perangkat Daerah saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 secara virtual di ruang Audio Visual Kantor Gubernur Kalimantan Barat, pada hari Selasa (4/6/2024).

Pj Gubernur Kalbar Harisson menjelaskan beberapa bahan pokok yang berkontribusi terhadap inflasi, seperti cabai merah, bawang merah, beras, dan di Kabupaten Ketapang, ikan gembung juga menjadi salah satu pemicunya.

Dirinyapun mengingatkan kepada para distributor untuk tidak menaikkan harga bahan pokok secara berlebihan, terutama bawang merah.

"Saya ingatkan kepada para distributor untuk tidak mengambil keuntungan dari kebutuhan pokok masyarakat. 

Ditegaskannya terutama untuk ketersediaan bawang merah, kepada para distributor untuk memasok harga dengan harga yang wajar.

"Stok bawang merah di luar daerah kita, dan saya harapkan para distributor dapat memasok bawang merah ke Kalimantan Barat dengan harga yang wajar. Kita akan terus monitor perkembangannya," kata Harisson. 

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dipimpin langsung oleh Plt Sekjen Kemendagri, Komjen Pol Drs Tomsi Tohir.

Usai mengikuti Rakor secara virtual, Penjabat Gubernur Harisson menyampaikan bahwa inflasi di Kalimantan Barat memang sedikit mengalami peningkatan dari 2,72 persen pada bulan April menjadi 2,84 persen pada bulan Mei. 

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh harga makanan, minuman, dan tembakau..

Ditambahkan Pj Gubernur Kalbar Harisson ika diperhatikan lebih detail, inflasi di Kalbar ini tertinggi terjadi di Kabupaten Ketapang dengan angka 3,37 persen dan Kayong Utara dengan 3,33 persen. 

"Di sisi lain, Kota Singkawang memiliki inflasi terendah di angka 2,09 persen dan Pontianak di angka 2,65 persen. Saya harapkan Bupati Ketapang dan Penjabat Bupati Kayong Utara untuk benar-benar memperhatikan inflasi di daerahnya," tutupnya. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -

Leave a comment