Israel Perintahkan Tim Negosiasi Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata Gaza

24 Mei 2024 13:41 WIB
Seorang anak laki-laki berjalan melewati reruntuhan rumah yang hancur di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa (30/4/2024). Menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza menjadi 34.535 orang, dan akan terus bertambah mengingat serangan Israel ke sejumlah tempat di Gaza belum berakhir. (Antara Foto/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt)

YERUSALEM, insidepontianak.com - Pemerintah Israel memerintahkan tim negosiasi untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Gaza, dan kesepakatan pertukaran sandera.

Melansir Antara berdasarkan laporan media setempat, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa Kabinet Perang memerintahkan tim negosiasi "untuk melanjutkan perundingan yang mengembalikan para sandera."

Mayor Jenderal Nitzan Alon, salah satu perunding, menyampaikan rencana terbaru pada pertemuan Kabinet Perang setelah Netanyahu menolak proposal sebelumnya pada hari Sabtu, menurut laporan lembaga penyiaran publik Israel, KAN.

Sebuah sumber mengatakan kepada KAN bahwa tim negosiasi tidak mendapatkan semua yang diminta "namun setidaknya terdapat kemajuan."

Proposal baru itu mencakup, berkompromi mengenai perselisihan dengan Hamas, namun tetap dengan sikap Israel yang semakin kaku mengenai masalah-masalah lain

yang tidak disetujui oleh kedua belah pihak, kata KAN, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pembicaraan berkisar seputar format pembebasan sandera secara bertahap sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara dan pembebasan sedikitnya beberapa ratus tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, kata stasiun televisi tersebut.

Batu sandungan terbesar adalah desakan Hamas agar Israel mengakhiri perang, tambah stasiun itu. Pada 6 Mei, Hamas menerima usulan gencatan senjata yang disusun Mesir dan Qatar.

Namun, Israel mengatakan gencatan senjata itu tidak memenuhi permintaan utama dan memutuskan untuk melancarkan serangan darat ke Rafah di Jalur Gaza selatan.

Hamas, yang diyakini menahan 130 sandera Israel, menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza sebagai imbalan pertukaran sandera.***


Penulis : Antara
Editor : -

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar