Perbaikan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh Kembali Terhubung

18 Desember 2025 15:27 WIB
PLN memodifikasi alat berat atau crane menjadi tower darurat untuk mengganti salah satu tower yang terdampak bencana di jalur transmisi 150 kV Pangkalan Brandan-Langsa. (Istimewa)

ACEH, insidepontianak.com – PLN berhasil memulihkan jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa pada Rabu (17/12/2025) pukul 13.30 WIB.

Dengan pemulihan ini, sistem kelistrikan Aceh yang sempat terisolasi kini kembali terhubung dengan sistem besar Sumatra.

Pulihnya interkoneksi tersebut menandai dimulainya tahap pengoperasian kembali pembangkit listrik di Aceh. Proses ini menjadi bagian penting dalam pemulihan kelistrikan pascabencana.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan jaringan Pangkalan Brandan–Langsa merupakan tulang punggung interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra–Aceh. Karena itu, pemulihannya menjadi langkah krusial untuk mengembalikan keandalan sistem.

“Jalur ini merupakan backbone interkoneksi Sumatra–Aceh. Pemulihannya membuka jalan bagi tahapan lanjutan pemulihan sistem secara menyeluruh,” ujar Darmawan di Aceh Tamiang, Rabu (17/12).

Pemulihan dilakukan melalui pembangunan tower darurat di sejumlah titik transmisi yang terdampak banjir dan longsor. Dengan langkah tersebut, jalur Pangkalan Brandan–Langsa kembali dapat difungsikan secara aman.

Pembangunan tower darurat dilakukan di tengah tantangan berat. Akses lokasi terbatas, kondisi tanah labil pascabencana, serta curah hujan tinggi menyebabkan genangan air dan lumpur ekstrem di lapangan.

Setelah transmisi tersambung, PLN masuk ke tahap pengoperasian kembali pembangkit listrik, terutama PLTU Nagan Raya. Sistem kelistrikan Aceh kini mulai pulih secara bertahap.

Untuk mencapai kondisi optimal, proses pengoperasian pembangkit membutuhkan waktu sekitar 48 jam. Tahapan ini meliputi pemanasan, sinkronisasi dengan sistem, serta pengujian kinerja sebelum beban listrik dinaikkan.

“Pemulihan kelistrikan harus dilakukan secara berurutan. Setelah interkoneksi aman, pembangkit dioperasikan agar pasokan listrik benar-benar andal,” tegas Darmawan.

Selanjutnya, pasokan listrik akan disalurkan secara bertahap melalui 20 gardu induk, 558 penyulang, dan 15.717 gardu distribusi yang melayani masyarakat di seluruh Aceh.

Untuk mendukung proses ini, lebih dari 1.600 petugas PLN masih bersiaga hingga pemulihan kelistrikan pascabencana tuntas.

Darmawan menyebut semangat masyarakat Aceh menjadi inspirasi bagi para petugas di lapangan.

Menurutnya, pemulihan listrik bukan sekadar memulihkan pasokan energi, tetapi juga simbol kebangkitan masyarakat Aceh.

Di beberapa wilayah, genangan air dan lumpur masih ditemukan. Karena itu, penormalan jaringan dilakukan dengan sangat hati-hati demi keselamatan masyarakat.

PLN juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan warga selama proses pemulihan berlangsung.

“Kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi dan memohon doa serta dukungan masyarakat Aceh agar seluruh proses pemulihan kelistrikan dapat selesai dengan aman dan cepat,” tutup Darmawan.***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo/ril
Editor : -

Leave a comment

ok

Berita Populer

Seputar Kalbar