Dewan Kalbar Subhan Soroti Konflik Rempang, Ingatkan Pemerintah Tak Paksakan Kehendak

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Anggota DPRD Kalbar yang juga tokoh masyarakat melayu Kabupaten Sambas, Subhan Nur turut menyoroti konflik di Pulau Rempang.

Ia mengecam kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap masyarakat adat di Rempang beberapa waktu belakangan ini.

Bentrok antara masyarakat dan kepolisian ini merupakan buntut proyek pengembangan kawasan ekonomi baru Rempang Eco City.

Secara pribadi, ia pun mendukung penuh masyarakat Rempang di Batam dalam rangka membela hak mereka. Sebab, sebagai warga Malayu meski terpisah jarak tetap memiliki keterkaitan emosional yang kuat.

"Kajadian di Rempang ini sangat menyakiti hati masyarakat melayu yang berjauhan," ucap Subhan.

Menurutnya, wajar masyarakat melayu Pulau Rempang menolak pindah dari kampung halamannya. Sebab, warga tanah Rempang itu sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.

“Bahkan, mereka juga berkorban besar untuk bangsa ini,” kata Subhan.

Karena itu, masyarakat Melayu tergerak hatinya rela menyampaikan aspirasinya kepada pihak-pihak terkait.

Bahkan, ada yang datang secara langsung memberikan dukungan dan menyuarakan aspirasi masyarakat Rempang.

Melihat kondisi itu, Subhan mendorong negosiasi dalam kasus Rempang ini harus dikedepankan. Sementara waktu, pembangunan proyek tersebut jangan dilanjutkan. Dia juga meminta aparat berfungsi melindungi, semua pihak. (andi)***

Leave a comment