Pj Gubernur Serahkan 5,7 Ton Beras untuk Warga Kubu Raya

3 Maret 2024 09:29 WIB
Ilustrasi

PONTIANAK, insidepontianak.com - Menekan angka inflasi serta membantu warga terdampak banjir di Kabupaten Kubu Raya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kembali menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras dan pangan kepada masyarakat Kabupaten Kubu Raya.

Kegiatan dipusatkan di Kecamatan Sungai Kakap bertempat di Yayasan Budi Mulia Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.

Bantuan sebanyak 5.700 kg atau 5,7 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Pada Januari 2024 Bansos diberikan di daerah tersebut berdasarkan usulan Bupati Kubu Raya yaitu Surat Nomor 400.9.9.2/0119/DINSOS-C tanggal 17 Januari 2024 tentang Permohonan Pengeluaran DO Beras CPP Tahun 2024.

Adapun daerah yang terdampak banjir antara lain adalah di Kecamatan Sungai Ambawang, Kecamatan Kuala Mandor  B dan Kecamatan Terentang. 

Total korban banjir di daerah tersebut adalah sebanyak 10.705 jiwa.

Pj Gubernur Harisson menyerahkan secara simbolis bantuan pangan tersebut kepada Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman yang baru saja dilantik untuk diberikan kepada masyarakat Kecamatan Kabupaten Kubu Raya  yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.

Bersama Pj Bupati Kubu Raya, Harisson melaksanakan kembali pemberian Bansos kepada masyarakat yang kurang mampu.

Sebelumnya bansos ini sudah diberikan di beberapa daerah dan karena ada pemilu di stop sementara.

"Setelah rangkaian pemilu coblosan suara sudah selesai dilakukan, kita tetap konsisten memberikan Bansos ini kepada masyarakat dalam rangka mengendalikan Inflasi di Kalimantan Barat serta khususnya bantuan korban banjir yang menerpa beberapa wilayah di Kubu Raya," ungkap Harisson saat diwawancarai.

Tak hanya sekedar menyerahkan bansos dalam rangka mengendalikan Inflasi, Harisson mengungkapkan bahwa operasi pasar maupun gelar pangan murah juga akan terus dilaksanakan.

"Operasi pasarnya juga tetap kita lanjutkan, hal ini dilakukan supaya Inflasi kita (Kab/Kota se-Kalbar) tetap terjaga," urainya.

Meski yang menjadi pusat perhatian diakui Harisson biasa terjadi di daerah-daerah yang menjadi perhitungan Inflasi seperti Kota Singkawang, Kota Pontianak.

"Kemudian Kabupaten Sintang, Kayong Utara, Ketapang dan termasuk juga di Kubu Raya," cetusnya. ***


Penulis : admin
Editor :

Leave a comment

jom

Berita Populer

Seputar Kalbar